Fakta Mengejutkan Angka Penggunaan Plastik dari Produksi Album Musik K-Pop

K-Pop menjadi salah satu lini industri musik Korea Selatan yang mampu meraup kesuksesan besar di penjuru dunia.
Ada banyak sekali grup idola yang menjadi ujung tombak K-Pop seperti BTS, NCT, BLACKPINK hingga yang terbaru New Jeans.
Salah satu keuntungan terbesar yang diraih industri musik K-Pop berasal dari penjualan album fisik dan sejumlah merchandise.
Namun, siapa sangka, ada dampak yang cukup membahayakan dari melonjaknya penjualan album fisik serta merchandise grup idola K-Pop.
Dampak buruk tersebut berkaitan dengan penggunaan plastik untuk produksi album fisik dan sejumlah merchandise.
Penggunaan plastik dalam produksi album fisik musik K-Pop ternyata telah melonjak hingga lebih dari 14 kali lipat dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.
Dilansir dari The Korea Times, Woo Won-shik selaku politisi Partai Demokrat Korea Selatan menjelaskan bahwa perusahaan K-Pop menggunakan lebih dari 800 ton plastik untuk produksi album fisik pada 2022.
Woo lantas mengutip dokumen dari Kementerian Lingkungan Hidup yang mencatat bahwa angka penggunaan plastik untuk produksi album K-Pop telah meningkat 14 kali lipat dibandingkan 2017.
Penggunaan plastik untuk produksi album fisik K-Pop tercatat mencapai 55,8 ton pada 2017. Angka penggunaan plastik tersebut merujuk pada produksi CD, kartu foto, hingga pembungkus vinyl.
Meski begitu, angka yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup tersebut diduga tidak menjabarkan secara tepat mengenai jumlah sebenarnya penggunaan plastik dalam produksi album K-Pop.
Pasalnya, laporan dari HYBE justru menjabarkan bahwa pengguna plastik untuk produksi album artis di manajemen mereka mencapai 894,6 ton pada 2022.
Laporan lain justru lebih mengejutkan karena menjelaskan bahwa sampah plastik yang dari CD album fisik K-Pop saja mencapai 1.395 ton pada 2022.
Data tersebut berdasarkan pada jumlah album K-Pop yang berhasil terjual 74,2 juta salinan hanya di Korea Selatan dengan hitung-hitungan bahwa plastik di setiap CD memiliki bobot 18 gram.
"Mengingat popularitas K-Pop secara global, perusahaan hiburan harus meningkatkan standar manajemen ESG mereka dan kementerian lingkungan hidup harus mengambil tindakan pencegahan," kata Woo.
Tentu saja, catatan tersebut menjadi sebuah hal yang memberikan dampak buruk bagi lingkungan mengingat industri K-Pop yang masih sangat melejit hingga sekarang.
JYP Entertainment salah satu manajemen di Korea Selatan pun mengumumkan rencana untuk merilis album digital saja guna mengurangi dampak buruk penggunaan plastik.
(ikh/fik)
Catat, WayV Bakal Gelar Fanmeeting 11 Februari
Selasa, 10 Jan 2023 14:50 WIB
Comeback Red Velvet Pernah Diminta Ditunda, Ini Faktanya
Rabu, 17 Feb 2021 21:00 WIB
Comeback, CNBLUE Rilis Teaser MV 'Then, Now and Forever'
Jumat, 13 Nov 2020 12:07 WIB
Lee Seung Gi Comeback sebagai Penyanyi usai 5 Tahun Vakum
Jumat, 06 Nov 2020 12:24 WIBTERKAIT