Ternyata, Pecinta K-Pop Keliru soal Singkatan SM pada SM Entertainment

Agensi musisi K-Pop legendaris, SM Entertainment, kembali menjadi viral semenjak drama internal antara sang pendiri, Lee Soo Man, dan Co-CEO, Lee Sung Soo serta Tak Young Jun. 

Bedanya, SM Entertainment kali ini mendadak viral karena kebanyakan pecinta genre K-Pop terkejut ketika mengetahui kepanjangan dua huruf "SM" dari SM Entertainment. 

Sebuah poster pada aplikasi forum di Korea Selatan mengunggah pernyataan bahwa SM Entertainment telah berganti nama. 

Oleh karena sang pendiri memiliki inisial SM, para penggemar K-Pop mengira inisial tersebut merupakan singkatan nama Soo Man. Tak disangka tak diduga, ternyata salah dong. 

"SM awalnya mengandung arti Soo Man, tapi sekarang perusahaan telah berganti nama dan mendaftarkan saham dengan nama Star Museum Entertainment," bunyi status pada poster. 

Beberapa netizen Korea akhirnya memberikan penjelasan yang membuat penggemar K-Pop terbelalak. 

Ternyata, selama ini kepanjangan inisial SM bukanlah Soo Man, melainkan memang dari awal adalah Star Museum! 

Pada tahun 1995, perusahaan yang berkecimpung di bisnis hiburan Korea Selatan ini memang rilis dengan inisial Lee Soo Man,  tetapi pada tahun 2000 perusahaan mendaftarkan diri pada bursa saham sebagai Star Museum (SM) Entertainment. 

Sebenarnya, kali pertama SM Entertainment debut sebagai perusahaan adalah pada 14 Februari 1989 dengan nama SM Studio. Lalu, pada tahun 1995 berganti nama menjadi SM Entertainment dan beroperasi sebagai label rekaman, perusahaan produksi musik dan konser, manajemen acara dan rumah penerbitan musik.

Selain itu, SM juga mengoperasikan sejumlah anak perusahaan seperti SM Culture & Contents (2012), Baljunso (2014), Label SJ (2015), ScreaM Records (2016), dan SM Life Design Group (2018). SM Entertainment merupakan rumah bagi sejumlah grup dan solois K-Pop. Super Junior merupakan grup musik asuhan SM yang menjadi pelopor K-Pop bisa mendunia seperti sekarang.