Sebarkan Film & Drakor, 2 Remaja Korea Utara Dieksekusi Mati di Depan Publik

Tiga orang remaja asal Korea Utara dieksekusi mati di depan publik pada Oktober lalu.

Dua remaja dibunuh oleh Korea Utara lantaran ketahuan menyebarkan konten film dan drama Korea Selatan.

Sementara satu orang remaja lainnya dibunuh lantaran membunuh ibu tirinya.

Mengutip Radio Free Asia dari CNN Indonesia, eksekusi itu dilakukan di sebuah lapangan terbang Kota Hyesan di daerah utara yang berbatasan langsung dengan China.

Saksi mata menyebut aparat keamanan mengeksekusi tiga remaja itu lantaran mereka telah melakukan kejahatan.

"Mereka (pihak berwenang) mengatakan 'mereka yang menonton atau mendistribusikan film dan drama Korsel, dan mereka yang mengganggu ketertiban sosial dengan membunuh orang lain, tidak akan diampuni dan akan dihukum maksimum hukuman mati," kata salah satu saksi mata.

"Penduduk Hyesan berkumpul berkelompok di landasan. Pihak berwenang menempatkan siswa remaja di depan umum, menghukum mati mereka, dan segera menembak mereka," lanjutnya.

Dua remaja yang dieksekusi ketahuan menjual thumb drive yang berisi konten drama Korea Selatan hasil selundupan di pasar lokal.

Para pejabat Korea Utara juga menyebarkan mata-mata di tempat umum untuk memantau masyarakat yang nekat melakukan tindak kejahatan.

Kabar soal tindakan eksekusi mati itu pun menyebar dan membuat masyarakat lain ketakutan.

Eksekusi mati jarang terjadi di Korea Utara. Aparat keamanan menerapkan hukum eksekusi mati hanya untuk menakut-nakuti masyarakat agar patuh pada aturan pemimpin.

"Meskipun ada kontrol intensif dan tindakan keras untuk memberantas pemikiran dan budaya reaksioner, anak muda masih tertangkap diam-diam menonton film Korea Selatan. Jadi sekarang pihak berwenang memulai teror melalui eksekusi publik," ucapnya.