Polisi Makanan V & Jungkook BTS Ungkap Kebohongan Member tanpa Ampun

Bangtan Sonyeondan atau BTS tak pernah menyembunyikan fakta bahwa mereka acap kali menjalani diet demi menjaga penampilan agar tetap sedap dipandang.

Namun, beberapa dari para member BTS ternyata sering berbohong mengenai makanan yang mereka konsumsi, tetapi V dan Jungkook tidak akan membiarkan mereka memperdaya penonton, setidaknya itulah yang terlihat pada tayangan Run BTS beberapa waktu lalu.

Pada Run BTS episode 131 dan 132, RM, Jin, SUGA, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook melakukan pertandingan debat dengan tema-tema yang ringan dan kocak.

Permainan yang sarat dengan bom air ini membagi member menjadi dua grup.

Salah satu tema debat yang diangkat mengenai apakah kalian memakan sikhye di nasi atau tidak?

Perdebatan yang berjalan sengit itu membuat para member semakin kompetitif, salah satunya SUGA.

"Apakah kalian tidak makan nasi di gukbap?," tanya Jin

"Aku tidak," jawab SUGA.

Jin pun bertanya apakah SUGA hanya memakan kuah dan nasi.

SUGA dengan tegas menjawab dirinya tidak mengonsumsi karbohidrat.

"Aku tidak makan karbohidrat," tandasnya.

Namun, V dengan cepat membantah pengakuan SUGA tersebut karena dianggap telah berbohong.

"Tidak, aku melihat kamu makan itu (karbohidrat)," ucap V.

"Ya aku memang memakannya, soalnya enak," balas SUGA sembari tertawa malu karena kepergok oleh V.

J-Hope juga mengalami hal serupa dengan SUGA karena terlalu berusaha memenangi lomba debat.

Pada perdebatan antara telur versus kacang di atas jjangmyeon, J-Hope yang satu tim dengan V harus merasakan sikap tegas dari polisi makanan Jungkook di tim lawan. 

J-Hope mencoba memenangkan permainan dengan mengatakan bahwa makan telur membuat ayam menderita.

"Aku tidak suka jika hewan harus menderita," kata J-Hope

Jungkook langsung membantah pernyataan J-Hope tersebut dengan membeberkan fakta.

"Aku melihatnya makan daging sebelum ke sini," jerit Jungkook.

Mendengar pernyataan sang member termuda BTS tersebut, J-Hope langsung tertawa terpingkal-pingkal karena ketahuan berbohong.