Home Korea Berita Kpop

Pidato Jadi Kontroversi di China, BTS Dibela Militer Korea Selatan

Agustin Dwi Anandawati | Insertlive
Rabu, 14 Oct 2020 14:13 WIB
Pidato Jadi Kontroversi di China, BTS Dibela Militer Korea Selatan (Foto: Twitter/Chaa_1103)
Jakarta, Insertlive -

Pidato kemenangan BTS di acara penghargaan Van Fleet menuai kontroversi di China.

Dilansir dari Koreaboo, leader BTS, RM, membawakan pidato yang merujuk pada peringatan 70 tahun Perang Korea.

Perkataan RM pun dinilai menjatuhkan China. Bahkan BTS banyak menerima komentar negatif atas pidato tersebut.


"Gala Tahunan Masyarakat Korea 2020 tahun ini sangat berarti karena tahun ini menandai Peringatan ke-70 Perang Korea. Kami akan selalu mengingat sejarah penderitaan yang dialami oleh dua negara kami bersama," kata RM BTS.

"Setelah tujuh puluh tahun, dunia yang kita tinggali jauh lebih dekat dari sebelumnya dan batas-batas serta banyak aspek menjadi lebih kabur dari sebelumnya," tambahnya.

Dalam video pidatonya, RM membahas soal Perang Korea. Namun China menjelaskan kejadian tersebut telah menelan ratusan ribu nyawa penduduknya akibat perang tersebut.

Warga China pun menyinggung BTS soal negaranya yang banyak berkorban dalam perang itu.

ARMY di China bahkan kecewa dengan pidato yang disampaikan BTS hingga menuntut pihak agensi, Big Hit Entertainment, untuk memberikan permintaan maaf.

Tak lama setelah pidato itu menjadi kontroversi, komisaris administrasi tenaga militer, Mo Jong Hwa, langsung buka suara. Ia memberikan pembelaan pada boy group terbesar di Korea Selatan itu.

"Fakta bahwa BTS menyebutkan aliansi Korea dengan Amerika Serikat adalah hal yang menggembirakan. Netizen Tiongkok seharusnya malu untuk membicarakan masalah ini. Kupikir mereka 100 persen salah ketika mereka mengklaim bahwa BTS seharusnya menyebutkan kerugian sekutu Korea Utara yang juga menderita," kata Mo Jong Hwa.

Imbas pidato tersebut, semua produk BTS dari brand-brand ternama langsung dicabut dari situs dan peredarannya di China.

Sementara itu, pihak Big Hit hingga kini belum memberikan pernyataan maupun komentar tentang masalah ini.



(agn/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK