Agensi Artis Korea Diduga Terkena Isu Tak Sedap dari Mantan Produser
Saat ini, gerakan Black Lives Matter untuk mendukung George Floyd masih terus bergulir.
Hal ini, membuat banyak seniman kulit hitam akhirnya menyuarakan ketidakadilan yang mereka rasakan, termasuk Tiffany Red.
Tiffany adalah produser yang menggarap dua lagu milik salah boy group K-Pop.
Ia menyebut agensi tersebut membayarnya sangat rendah sebesar Rp934 ribu dan tak menghormatinya.
Hal tersebut dinyatakan olehnya dalam sebuah video yang diunggah ke Insta Story.
Saat itu, Tiffany mengatakan bahwa agensi itu memintanya untuk menandatangani perjanjian lisensi untuk lagu salah satu idol K-Pop.
Hal ini membuat Tiffany pada akhirnya mengirim email ke agensi tersebut dan EKKO Music Right agensi penerbit yang mengelola hak untuk lagunya di Korea.
Emailnya berisi tentang Tiffany meminta keadilan dan menyebut agensi itu tak menghargainya. Namun, tak ada respon hingga 4 Juni 2020 kemarin.
"Sial, tidak ada dukungan untuk kita di mana pun. Sementara itu, yang kalian lakukan hanyalah mengambil musik kami. Yang Anda semua lakukan adalah bekerja dengan penulis dan produser kami ... dan Anda tidak mendukung kami dalam pertarungan ini? Anda memiliki daftar hitam. Anda memiliki produser kulit hitam," ucap Tiffany.
Ia bahkan juga memohon kepada sesama produser kulit hitam lainnya berhenti menulis lagu untuk K-Pop.