Nia Ramadhani Ajarkan Mikhayla Hadapi Haters: Mereka Hanya Lihat dari Screen

Jakarta, Insertlive -

Kehidupan Mikhayla Zalindra Bakrie yang tumbuh sebagai putri dari Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah pasti selalu berada di bawah sorotan publik.

Popularitas Mikhayla tidak hanya berasal dari status keluarganya, tetapi juga prestasi serta bakat yang kerap ia tunjukkan di media sosial.

Namun, jumlah pengikut yang besar juga membuat Mikhayla tak lepas dari komentar negatif di internet.

Nia Ramadhani menyadari bahwa pilihannya berkarier di dunia hiburan membawa konsekuensi besar bagi orang-orang terdekatnya.

Dalam kesempatan bertemu media di kawasan Cipete, Nia menjelaskan bahwa ia memahami risiko tersebut dan tidak menutup mata terhadap tekanan yang turut dirasakan suami serta anak-anaknya.

Sebelum menyampaikan keluh kesahnya, Nia menggambarkan bahwa tekanan publik kadang muncul secara tiba-tiba dan mencampuri urusan pribadi. Ia lalu berkata:

"Ya kadang-kadang juga suka sedih karena memang the one who signed up for this world, this entertainment world, kan aku. Cuma kadang-kadang anak-anak sama suami juga jadi ikut kesorot," kata Nia Ramadhani.

Meski demikian, Nia tetap percaya pada kemampuan Mikhayla dalam menyaring informasi yang ia terima.

Ia menilai putri sulungnya sudah cukup matang untuk membedakan komentar yang membangun dan komentar yang bersifat menjatuhkan.

"Dia dewasa kok. Dia dewasa dan dia ngerti," beber Nia.

Baca Juga : Ditegur karena Pakai Tanktop, Nia Ramadhani Bayangkan Bila Magika Punya Pacar

Sebagai aktris yang telah lama menghadapi dunia hiburan, Nia mengajarkan Mikhayla cara menyikapi komentar haters.

Ia menekankan bahwa komentar negatif sering datang dari pihak yang tidak mengenal kehidupan mereka secara langsung dan hanya menilai dari apa yang terlihat di permukaan.

"Karena kan yang mereka lihat cuma yang ada di screen, mereka nggak tahu yang aslinya kayak gimana," tutur Nia Ramadhani.

Nia juga mengingatkan anak-anaknya bahwa validasi terpenting datang dari orang-orang terdekat, bukan dari netizen.

Menurutnya, komentar publik hanyalah bagian dari risiko tinggal di era digital yang serba cepat dan penuh opini.

"Kalau netizen dan lain-lain kan cuma lihat dari luar, it's okay-lah. Orang-orang they can talk," tutupnya.

(ikh/fik)

Tonton juga video berikut: