Indepth

Memoar Epy Kusnandar: Panggung Tawa Melawan Sakit hingga Layar Tertutup

Dini Astari | Insertlive
Kamis, 04 Dec 2025 19:15 WIB
Epy Kusnandar Memoar Epy Kusnandar: Panggung Tawa Melawan Sakit hingga Layar Tertutup/Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive -

Ironi hampir selalu menyertai kehidupan seorang komedian. Mereka yang dituntut untuk memberikan tawa, sering kali menyimpan kisah paling getir di belakang panggung.

Sosok Epy Kusnandar adalah gambaran dualitas miris tersebut. Selama bertahun-tahun, Epy dikenal sebagai sosok penghibur penonton. Aktor seribu wajah yang hadir lengkap dengan gelak tawa.

Namun di balik panggung tawa yang gemerlap, Epy diam-diam bertarung melawan sakit yang diderita, kanker otak hingga stroke. Perjalanan panjang melawan penyakit ganas yang diderita mulai 2010 ini pun berakhir pilu. Epy wafat pada Rabu (3/12). Beriringan dengan tubuh kurusnya yang direbahkan ke tanah, layar panggung Epy Kusanandar pun ditutup.

ADVERTISEMENT

Dari Panggung Teater ke Layar Kaca

Sejak duduk di bangku SMA, pria yang lahir di Garut, 1 Mei 1964 ini sudah jatuh cinta dengan seni peran. Fondasi keaktorannya ditempa di panggung teater.

Kecintaanya terhadap keaktoran juga membawa Epy merantau ke Jakarta. Dia diterima di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1989. Di sana, Epy mengasah bakat aktinya secara profesional, aktif dalam sanggar-sanggar seperti Pantomim Sena Didi dan Teater Aristokrat.

Pengalaman teater yang dimiliki Epy membentuk gaya aktingnya yang khas; ekspresif, natural, dan mampu beralih cepat antara komedi dan drama.

Setelah menjajal berbagai panggung teater sebagai aktor, Epy mulai merambah layar kaca dengan membintangi sinetron sebagai pemeran pembantu. Namanya mulai naik berkat perannya sebagai Gun di 1 Kakak 7 Ponakan yang tayang di salah satu televisi swasta tahun 1996.

Sejak itu, namanya wara-wiri di berbagai film dan sinetron hit, seperti Petualangan Sherina (2000), Get Married (2007), Suami-Suami Takut Istri (2007-2010), The Adventures of Suparman (2010), hingga Preman Pensiun (2015-2022) dengan peran ikonik Kang Mus.


Epy KusnandarEpy Kusnandar/ Foto: Marianus Harmita


Derita Kanker Otak hingga Menang Lawan Vonis Sisa Umur 4 Bulan

Di puncak kariernya sekitar 2010 lalu, Epy mendapat pukulan berat mengenai kondisi kesehatannya. Suami Karina Ranau ini divonis menderita kanker otak stadium akhir.

Kala itu, Epy mengalami gejala seperti muntah-muntah, demam tinggi, tekanan darah yang melonjak, dan sakit kepala yang luar biasa. Dokter bahkan memprediksi suram dan memperkirakan bahwa usianya hanya tersisa sekitar empat bulan saja.

Tak menyerah mendapat vonis mematikan tersebut, Epy justru semangat untuk sembuh. Berbagai pengobatan alternatif pun dijalaninya agar bisa benar-benar pulih. Selama dua tahun mencari alternatif pengobatan, Epy dinyatakan sembuh.

Namun, kondisi kesehatan Epy tak selalu prima sejak bebas dari kanker. Beberapa penyakit pernah menyerang tubuhnya yang mungil. Pada 2020 lalu misalnya, Epy dilaporkan terserang stroke.

Penyakit ini menyerang bagian tubuh kirinya dan berdampak pada indra penglihatannya. Penglihatan Epy saat itu pun kabur bahkan berujung kebutaan pada mata kiri.

Meski tubuhnya ditempa berbagai sakit, jiwa Epy terlahir bagai seorang pejuang. Dia pulih lagi dari penyakit stroke dan kembali aktif di dunia hiburan.

Epy bahkan sempat membuka kedai makanan bersama istrinya. Kedai makan yang diberi nama Warung Jukut Goreng Samali di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu menjadi peninggalan untuk anak istri.

Epy Kusnandar dan Yogi Gambles Ditangkap di Warung, Polisi: Mereka Sadar, tapi...Epy Kusnandar dan Yogi Gambles Ditangkap di Warung, Polisi: Mereka Sadar, tapi.../ Foto: Insertlive

Terjerat Ganja Berujung Rehabilitas

Hidup Epy penuh pasang-surut. Tidak hanya disorot dengan kariernya dan penyakit yang menyita perhatian, Epy juga pernah tersandung kasus penyalahgunaan narkoba.

Pada Mei 2024, beberapa hari setelah hari ulang tahunnya ke-60, Epy ditangkap polisi dengan barang bukti satu plastik klip berisi ganja kering 4,18 gram di botol kaca mayonaise dalam kulkas.

Ada pula satu plastik biji ganja dengan berat kotor 8,16 gram yang disimpan dalam rokok, serta tiga kertas papir.

Dalam keterangannya kepada polisi, Epy mengaku baru sekali menjajal ganja. Penangkapannya itu pun berakhir dengan rehabilitasi. Epy resmi keluar dari pusat rehabilitasi pada November 2024.

Dihantui Kematian hingga Wafat usai Alami Penyumbatan Pembuluh Darah

Setahun pulih dari jerat narkoba, Epy Kusnandar mengagetkan publik dengan kabar meninggal dunia. Epy mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 61 tahun pada Rabu (3/12) di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSKO), Cawang, Jakarta Timur.

Menurut keterangan keluarga, Epy Kusnandar meninggal dunia setelah mengalami penyumbatan pembuluh darah di bagian batang otak.

Kondisinya memburuk dalam waktu cepat yang ditandai dengan beberapa kali pingsan sebelum dilarikan ke rumah sakit. Penyumbatan di batang otak, yang merupakan pusat kontrol kehidupan, menyebabkan kegagalan fungsi organ vital secara tiba-tiba.

Beberapa bulan sebelum ajal menjemput, Epy mengaku kerap dibayangi kematian. Dalam wawancaranya bersama Rumpi: No Secret pada Juli 2025 misalnya, Epy mengaku kerap terbayang jika dirinya berpulang.

Bayangan ini muncul makin nyata ketika ia mengalami keracunan. Namun, bayangan akan kematian itu sigap ditepis Epy. Sebari dikuatkan sang istri kala itu, Epy berjuang untuk hidup lebih lama lagi.

"Sesuatu yang aduh jangan diucapkan, takut pengaruhnya nggak baik. Ada bayangan-bayangan nggak enak dari sore. Kayaknya bakal ada sesuatu nih, tapi apa ya," ungkap Epy.

Epy bahkan sempat mengungkapkan wasiat agar jenazahnya kelak dimakamkan di kampung halaman, di samping makam ibundanya.

"Ini permintaan terakhir, selama ini saya ngerepotin kamu dan cukup kalau kamu merasa repot kalau saya dimakamin di kampung halaman saya, berdampingan dengan ibu saya. Setelah itu kamu nggak nengok-nengokin saya nggak apa-apa," pinta Epy ke istri.

Namun, permintaan itu tak bisa dipenuhi keluarga. Jenazah Epy diputuskan untuk dimakamkan pada Kamis (4/12) di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan diantar keluarga serta kerabat yang menyayanginya.

Pemakaman berjalan penuh haru. Tangis Karina pecah, doa-doa dari pelayat menggema. Langit pagi mendung juga seolah ikut berduka mengantarkan Epy ke peristirahatan terakhir.

"Semoga suami saya dilancarkan perjalanannya menuju surga," doa Karina untuk suami tercinta.

(dia/fik)
Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER