Keluarga Sepakat Donasikan Otak Bruce Willis untuk Penelitian Demensia FTD

Insertlive | Insertlive
Jumat, 28 Nov 2025 13:00 WIB
Kondisi Makin Mengkhawatirkan, Bruce Willis Sakit Demensia Keluarga Sepakat Donasikan Otak Bruce Willis untuk Penelitian Demensia FTD / Foto: Instagram
Jakarta, Insertlive -

Keluarga Bruce Willis mengambil keputusan besar dan penuh emosi terkait kondisi sang aktor.

Mereka sepakat mendonasikan otak Bruce Willis untuk penelitian ilmiah setelah ia meninggal dunia.

Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh sang istri, Emma Heming Willis, dan seketika menjadi sorotan dunia.

ADVERTISEMENT

Bruce Willis pensiun dari dunia akting pada 2022 setelah didiagnosis afasia, sebelum akhirnya keluarganya mengumumkan diagnosis baru: demensia frontotemporal (FTD).

Penyakit neurodegeneratif itu memengaruhi kemampuan komunikasi, perilaku, hingga kepribadian penderitanya, membuat proses perawatan berjalan semakin berat.

Dalam buku terbarunya berjudul The Unexpected Journey, seperti dikutip dari Marca, Emma menjelaskan bahwa keluarga sudah sepakat untuk mendonorkan otak Bruce.

Langkah ini diambil sebagai bentuk kontribusi jangka panjang bagi para ilmuwan yang terus berjuang memahami FTD secara lebih mendalam.

Donasi otak tersebut dinilai sangat penting karena membuka peluang besar untuk penelitian.


Para ahli memerlukan akses langsung ke jaringan otak manusia untuk mempelajari perubahan biologis yang terjadi akibat FTD, termasuk penumpukan protein abnormal, mutasi genetik, hingga kerusakan struktur otak.

Banyak aspek penyakit ini tidak dapat terlihat melalui metode medis non-invasif seperti MRI atau CT scan, sehingga penelitian post-mortem memegang peranan sangat besar.

Keluarga besar Bruce Willis, termasuk Demi Moore dan kelima putri sang aktor, meyakini keputusan ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap perjalanan hidup Bruce, tetapi juga sebuah warisan berharga bagi dunia medis.

Mereka berharap kepergian Bruce kelak dapat memberikan dampak nyata bagi pasien, keluarga, serta komunitas medis yang tengah berjuang melawan FTD.

Tujuan keluarga adalah mengubah rasa sakit yang mereka alami menjadi kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan.

Mereka ingin memastikan lebih banyak orang memahami bahaya demensia frontotemporal, sebuah penyakit yang sering tidak dikenal publik meskipun dampaknya sama menghancurkannya dengan Alzheimer.

Keputusan ini juga bermaksud meningkatkan kesadaran global mengenai FTD, agar lebih banyak penelitian dilakukan dan lebih banyak keluarga mendapat informasi yang tepat sejak awal.

(ikh/ikh)

ARTIKEL TERKAIT

snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER