Dituding sebagai Laki-laki, Kondisi Mental Brigitte Macron Memburuk
Brigitte Macron, Ibu Negara Prancis kabarnya mengalami penurunan kondisi mental dan fisik yang serius usai menjadi sasaran berita hoaks dan cyberbullying.
Sorotan tajam publik mengarah pada Brigitte yang dituding sebagai laki-laki, transgender, hingga pelaku pedofilia.
Kasus ini menyita perhatian dan tengah disidangkan di Pengadilan Kriminal Paris. Ada delapan pria dan dua wanita diadili atas tudingan menyebarkan fitnah serta melakukan pelecehan daring.
Para terdakwa itu diduga menyebarkan berbagai komentar jahat soal identitas gender dan orientasi seksual sang ibu negara.
"Perundungan yang dilakukan ini sudah menyebabkan penurunan serius pada kondisi fisik dan mental Brigitte Macron," kata Hakim dalam Persidangan di Paris Correctional Court pada The Sun.
Salah satu terdakwa yang hadir, Delphine J. dikenal sebagai medium spiritual dengan nama samaran Amandine Roy.
Ia menyebarkan tudingan bahwa Brigitte sebenarnya pria bernama Jean-Michel Trogneux, yang merupakan nama saudara laki-laki sang Ibu Negara.
Selain itu, ia juga mengklaim bahwa André-Louis Auzière suami pertama Brigitte tidak pernah ada, meski catatan resmi menyebut Auzière meninggal dunia pada 2020 di usia 68 tahun.
Semua terdakwa membantah tuduhan tersebut dan menganggap kasus ini sebagai pelanggaran atas hilangnya kebebasan berpendapat.
Putri bungsu Brigitte dari pernikahan pertamanya, Tiphaine Auzière, juga memberikan kesaksian terkait kondisi mental ibunya di depan pengadilan bahwa sang ibu kini mengalami kecemasan mendalam akibat serangan fitnah yang tak kunjung berhenti.
"Tak ada satu minggu pun tanpa hujatan. Tidak ada seorang pun di lingkaran pribadi atau profesionalnya yang tidak pernah menyinggung tuduhan itu," kata Tiphaine di hadapan hakim, dikutip dari CNN.
"Ibuku sangat terpukul karena kini cucu-cucunya mendengar apa yang dikatakan banyak orang. Ia tak tahu lagi bagaimana cara akan menghentikan itu semua," sambungnya.
Tiphanie sendiri menyebutkan bahwa sang ibu kini berhati-hati dengan cara berpakaian serta gestur tubuhnya. Ia khawatir setiap foto dan videonya akan dimanipulasi.
"Ia dulu membaca unggahan-unggahan yang ditunjukkan padanya, tapi kini ia sudah benar-benar tidak sanggup lagi," pungkasnya.
(dis/and)