Langkah Tegas Istri Presiden Prancis Terkait Vonis Ringan Penyebar Isu Dirinya Transgender

Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, kembali menjadi sorotan setelah mengajukan banding atas kekalahan perdananya di pengadilan terkait tuduhan teori konspirasi yang menyebut dirinya bukan perempuan biologis.
Brigitte disebut tak terima atas vonis ringan terhadap dua wanita yang menyebarkan fitnah soal identitas gendernya.
Brigitte sebelumnya menggugat dua wanita asal Prancis: Amandine Roy, seorang peramal, dan Natacha Rey, jurnalis independen.
Keduanya menayangkan video YouTube viral pada 2021 yang menyebut Brigitte sebenarnya adalah laki-laki bernama Jean-Michel Trogneux, yang menurut mereka merupakan adik kandung Brigitte yang asli.
Dalam video tersebut, Roy dan Rey bahkan menuduh Brigitte melakukan penipuan negara dan berbohong mengenai identitasnya.
Mereka mengklaim Brigitte telah menjalani sejumlah operasi untuk menyembunyikan masa lalunya dan menampilkan bukti berupa foto-foto keluarga serta data pribadi yang menurut mereka terkait dengan "Jean-Michel" versi asli.
"Video ini menyebarkan tiga jenis kesalahan serius: pencipta cerita fiktif, penyebar di media sosial, dan pemilik platform yang memberi tempat," ungkap Brigitte Macron ke Daily Mail, Rabu (16/7).
Wanita berusia 72 tahun itu menambahkan, ia tidak aktif di media sosial dan bahkan tidak mengikuti kabar tersebut pada awalnya
Setelah proses hukum panjang, pada September 2024 lalu, pengadilan memutuskan kedua terdakwa hanya wajib membayar denda ganti rugi €8.000 (sekitar Rp151 juta) kepada Brigitte Macron dan €5.000 (sekitar Rp94 juta) kepada saudara laki-lakinya.
Namun, hukuman itu dinilai terlalu ringan. Melalui kuasa hukumnya, Jean Ennochi, pihak Brigitte Macron menyatakan resmi mengajukan banding ke Pengadilan Kasasi, tingkat peradilan tertinggi di Prancis, untuk menolak hasil putusan sebelumnya.
Sejak pertama kali diunggah, teori konspirasi soal Brigitte Macron terus menyebar luas di media sosial dan forum-forum daring.
Sejumlah akun bahkan ikut menggiring opini bahwa Brigitte bukan hanya lahir sebagai pria, tapi juga merupakan ayah kandung dari suaminya, Presiden Emmanuel Macron.
Insiden ini juga kembali menyoroti bagaimana media sosial bisa menjadi lahan subur untuk penyebaran hoaks dan fitnah terhadap tokoh publik, terutama perempuan dalam posisi berpengaruh.
Brigitte Macron, yang dikenal sebagai mantan guru sekaligus pendamping hidup Emmanuel Macron sejak awal karier politiknya, kini memilih untuk melawan lewat jalur hukum demi menjaga kehormatan dan martabat keluarganya.
(ikh/fik)
6 Momen Anggun C Sasmi Jadi Delegasi Prancis Dampingi Emmanuel Macron di Indonesia
Kamis, 29 May 2025 16:00 WIB
Ibu Negara Prancis Kena Isu Transgender, Begini Reaksi Anak
Senin, 18 Mar 2024 15:30 WIB
Kisah Cinta Presiden Prancis & Istri, Guru dan Murid yang Beda 24 Tahun
Selasa, 21 Nov 2023 15:30 WIB
Heboh Dikaitkan dengan Yuni Shara, Maia Estianty Singgung Fitnah Dajal
Jumat, 16 Jun 2023 11:30 WIB
Tanggapan Stevie Wonder Soal Teori Konspirasi yang Sebut Dirinya Tak Buta
Rabu, 16 Jul 2025 13:00 WIB
Tak Hanya Tampar, Dimas Anggara Juga Diduga Tendang Kiesha Alvaro
Selasa, 24 Jun 2025 09:20 WIB
Ayah Pacar Muslim Putri Diana Bongkar Dugaan Intel Inggris Rencanakan Kecelakaan 1997
Senin, 23 Jun 2025 10:40 WIBTERKAIT