Anak Zaskia Adya Mecca Alami Kelelahan Mental Usai Jadi Saksi Kasus Pemukulan

Anak Zaskia Adya Mecca, Kala beberapa waktu lalu menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus pemukulan yang dilakukan oknum TNI terhadap karyawan sang ibu, Faisal yang mengantarnya ke sekolah.

Kala diketahui mengalami trauma hingga harus dibawa ke psikolog. Namun tak sampai berhenti di situ, Kala juga harus menjalani pemeriksaan dengan pihak berwajib selama kurang lebih enam jam sebagai saksi atas kasus pemukulan tersebut.

Adik Zaskia Adya Mecca sekaligus Paman Kala, Haykal Kamil kemudian mengungkapkan betapa berat proses itu bagi keponakannya. Meski pemeriksaan tetap diupayakan untuk meminimalisir tekanan mental Kala, putri Zaskia Adya Mecca itu tetap mengalami kelelahan mental.

Haykal bahkan menuturkan bahwa Kala harus kembali membuka kejadian menakutkan itu, mengharuskan ia mengingat kembali detail traumatis yang ia lihat untuk mendukung proses hukum.

"Ternyata kan (Kala) harus membuka kotak Pandora ya, ada emosi, ada kenangan yang nggak baik, ada trauma yang harus dibuka," kata Haykal Kamil saat ditemui di Studio TRANS TV, Jakarta Selatan, Jumat (10/10).

Setelah menjalani pemeriksaan, Haykal Kamil menuturkan bahwa keponakannya itu merasa kelelahan secara mental.

"Kala mengaku sangat lelah secara mental, dengan bilang 'Wah, capek banget, Paman'," tutur Haykal Kamil.

Kala kemudian mendapatkan pendampingan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan pengacara karena putri Zaskia Adya Mecca itu masih di bawah umur.

Haykal Kamil pun menuturkan bahwa kondisi Kala secara emosional mulai pulih. Kala yang sebelumnya mengalami gangguan tidur dan rasa takut kini bisa beristirahat dengan lebih tenang.

"Awalnya dia sempat nggak bisa tidur setiap malam, tapi alhamdulillah sekarang dia udah bisa balik tidur dengan tenang, jadi bisa lebih nyenyak," beber Haykal Kamil.

Keluarga kemudian mengambil langkah berhati-hati agar trauma putri Zaskia Adya Mecca itu tak kembali muncul. Mengikuti saran dari psikolog, mereka memilih untuk tak membahas ulang peristiwa pemukulan itu secara terbuka di hadapan Kala.

"Kita yang memberitahu (kepada Kala) kalau orangnya sudah ditangkap, sudah diamankan, tapi memang atas panduan dari psikolog, untuk tidak membahas peristiwa ini secara berulang kepada Kala," pungkas Haykal Kamil.