Profil Sanae Takaichi Calon Perdana Menteri Wanita Pertama Jepang
Sanae Takaichi, politisi konservatif Jepang menjadi perhatian setelah berhasil terpilih sebagai ketua Partai Demokrat Liberal atau LDP pada Sabtu (4/10).
Kemenangannya itu membuat Takaichi memiliki kesempatan besar untuk menjadi perdana menteri wanita pertama di Jepang. Takaichi dikenal sebagai tokoh nasionalis dan pendukung kebijakan keras terhadap China. Wanita 64 tahun itu juga merupakan pengagum mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher.
Profil Sanae Takaichi
Sanae Takaichi lahir pada 7 Maret 1961. Ia dikenal sebagai politikus Jepang yang menjabat di DPR sejak 2005 silam. Takaichi menyelesaikan pendidikannya di SMA Unebi, Universitas Kobe dan Institusi Pemerintahan dan Manajemen Matsushita.
Pada 1987, ia pindah ke Amerika Serikat untuk bekerja sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika SerikatdariPartai Demokrat dan kembali ke Jepang pada 1989. Kedatangannya kembali ke negara kelahirannya, membuat Takaichi disorot lantaran pengalamannya di Kongres Amerika Serikat.
Sanae Takaichi adalah mantan menteri dalam negeri Jepang. Takaichi adalah anak didik dari mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Ia memegang beberapa jabatan menteri di bawah pemerintahan Abe.
Mulai dari Menteri Negara untuk Urusan Okinawa dan Wilayah Utara, Menteri Negara untuk Kebijakan Sains dan Teknologi, Menteri Negara untuk Inovas, Menteri Negara untuk Kesetaraan Gender, hingga Menteri Negara untuk Keamanan Pangan.
Pada masa pemerintahan kedua Abe, Takaichi menjadi Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi sejak 2014 hingga 2017. Ia lalu melanjutkan posisi tersebut pada 2019 hingga 2020.
Karena sosoknya yang konservatif, Takaichi menentang pernikahan sesama jenis dan pasangan menikah dengan menggunakan nama keluarga yang berbeda. Penggunaan nama keluarga berbeda seperti yang sedang populer saat ini dinilai dapat merusak stabilitas nama keluarga bagi anak nantinya.
Soal kehidupan pribadi, Sanae Takaichi menikah dengan Taku Yamamoto yang merupakan anggota DPR pada 2004 silam. Namun, pernikahan itu berujung pada perceraian pada Juli 2017.
Keduanya sepakat pisah lantaran ada perbedaan pandangan politik dan aspirasi. Namun, keduanya berhasil menghidupkan kembali pernikahannya. Pada Desember 2021, Takaichi dan Yamamoto kembali bersatu.
(agn/agn)