4 Nama Perusahaan Besar yang Terseret Dugaan Skandal Beras Oplosan

InsertLive | Insertlive
Selasa, 15 Jul 2025 20:15 WIB
Sejumlah merek dari para produsen beras yang diduga mengoplos masih dijual bebas di sejumlah toko ritel modern. 4 Nama Perusahaan Besar yang Terseret Dugaan Skandal Beras Oplosan/Foto: Andi Hidayat/detikcom
Jakarta, Insertlive -

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menemukan adanya praktik pengoplosan beras yang diduga melibatkan jaringan mafia pangan.

Para mafia ini disebutkan melakukan modus curang berupa pencampuran beras berkualitas rendah dengan kemasan premium lalu dijual dengan harga tinggi.

Dalam temuan Kementan, ada 212 merek beras oplosan di 10 provinsi yang diduga menjual beras oplosan dan tak sesuai standar.

ADVERTISEMENT

Investigasi dilakukan pada periode mulai 6 Juni hingga 23 Juni yang mencakup 268 sampel beras dari 212 merek yang tersebar di 10 provinsi.

Sampel mencakup dua kategori premium dan medium yang dilihat dari parameter mutu mulai dari kadar air, persentase beras kepala, butir payah, dan derajat sosoh.

"Ini kita lihat ketidaksesuaian mutu beras premium 85,56 persen, kemudian ketidaksesuaian HET 59,78 persen, kemudian beratnya (yang tidak sesuai) 21,66 persen. Kita gunakan 13 lab seluruh Indonesia, karena kita tidak ingin salah karena ini sangat sensitif," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pada CNNIndonesia.

"Jadi ini potensi kerugian konsumen sekitar Rp99 triliun. Inilah hasil tim bersama turun ke lapangan dan kita akan verifikasi ulang, nanti satgas bergerak mengecek langsung di lapangan. Ada mutunya tidak sesuai, harganya tidak sesuai, beratnya tidak sesuai, ini sangat merugikan konsumen," sambungnya ketika berbicara soal kerugian yang didapat konsumen.

Pihak Satgas Pangan Polri sudah memeriksa empat produsen beras terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran di Bareskrim Polri pada Kamis (10/7).


Empat produsen beras yang diduga terseret skandal oplos beras ini adalah Wilmar Group (WG) terkait produk Sania, Sovia dan Fortune. Kedua, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) terkait produk merek merk Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos.

Ketiga, PT Belitang Panen Raya (BPR) dengan produk Raja Platinum, dan Raja Ultima. Terakhir, PT Sentosa Utama Lestari/Japfa Group (SUL/JG). Pihak Kementan sendiri akan mengumumkan merek beras oplosan secara bertahap agar konsumen hati-hati dalam membeli beras.

"Mohon kepada pembeli perhatikan merek yang dimunculkan di media. Itu nanti kami munculkan secara bertahap. Kami harap ini diketahui seluruh masyarakat Indonesia supaya tidak tertipu dengan mereknya," pungkasnya.

(dis/and)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER