Tanggapan Gus Miftah soal Viral Perusakan Tempat Ibadah di Sukabumi

Gus Miftah angkat bicara terkait tindakan intoleransi sekelompok orang yang diduga membubarkan paksa kegiatan ibadah jemaat Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri adalah hal yang tidak bisa dibenarkan.
"Terlepas apapun alasannya, main hakim sendiri tidak seharusnya terjadi, apalagi ini terkait kebebasan menjalankan keyakinan dan beragama yang jelas dijamin oleh UUD 1945," ujar Gus Miftah saat dihubungi, Rabu (2/7).
Gus Miftah menanggapi alasan sebagian warga yang terlibat perusakan karena menganggap bangunan itu gereja ilegal. Menurut pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini, alasan tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Alasan sebagian warga yang turut merusak karena menganggap bangunan tersebut adalah gereja ilegal tak sesuai fakta," tegasnya.
Kasus intoleransi terhadap kelompok minoritas agama memang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Gus Miftah lantas menekankan pentingnya pemahaman seimbang antara hak beribadah dan regulasi.
"Terkadang sebagian masyarakat sering salah paham ketika melihat kegiatan ibadah pada tempat tertentu, dan sering berasumsi sendiri bahwa tempat tersebut tidak ada izin alias ilegal," jelasnya.
Ia menekankan perlunya edukasi dari berbagai pihak, agar proses perizinan rumah ibadah tidak diskriminatif dan disertai mekanisme keberatan yang jelas serta transparan.
"Proses perizinan untuk mendirikan tempat ibadah harus transparan dan tidak diskriminatif, serta harus ada mekanisme keberatan yang jelas dan efektif," ucap Gus Miftah.
"Apa pun itu, solusi untuk kasus seperti ini bukanlah dengan melakukan tindakan represif atau kekerasan, tetapi melalui dialog dan kerja sama antara semua pihak yang terlibat," lanjutnya.
Ia menyerukan agar pemerintah, aparat, tokoh agama, dan masyarakat bersinergi untuk menciptakan solusi yang adil dan damai. Dialog dinilai bisa menjadi ruang untuk saling memahami kekhawatiran dan kebutuhan masing-masing pihak.
"Dengan mengedepankan dialog, kerja sama, dan keadilan, kita dapat menemukan solusi yang tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan harmoni di masyarakat," ujarnya.
"Mari kita bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih toleran, damai, dan inklusif bagi semua," tutup Gus Miftah.
(yoa/yoa)-
gus miftah
Gus Miftah
Selengkapnya - miftah maulana
- sukabumi

Playing Victim Trauma Es Teh, Miftah Minta Dibela usai Dihujat Pegang Kepala Pak Sonhaji
Sabtu, 11 Jan 2025 13:30 WIB
Ngaku Trauma Es Teh, Miftah Maulana Disebut Playing Victim
Kamis, 09 Jan 2025 22:00 WIB
Perdana Ceramah di Publik, Miftah Maulana Nangis Lihat Para Jemaah yang...
Kamis, 09 Jan 2025 17:00 WIB
Nangis Sesegukan Tampil Perdana setelah Viral Hina Penjual Es Teh, Gus Miftah Dituding Drama
Rabu, 08 Jan 2025 23:15 WIB
Pengurus-Santri Pesantren Ora Aji Miftah Maulana Dipolisikan Atas Kasus Penganiayaan
Jumat, 30 May 2025 16:00 WIB
Rekomendasi Tempat Wisata di Sukabumi Rasa Eropa, Instagramable
Minggu, 18 May 2025 11:30 WIB
Sempat Dikecam Umat Hindu, Acara Sholawat Miftah di Prambanan Pindah Lokasi
Rabu, 07 May 2025 17:30 WIBTERKAIT