Ini Alasan Syakir Daulay Enggan Dipanggil Ustaz meski Kerap Diundang Ceramah

Syakir Daulay mengaku kerap dipanggil ustaz. Namun ternyata ia keberatan dipanggil demikian. Ia mengaku ilmunya masih belum cukup sehingga merasa tak pantas disebut dengan panggilan tersebut.

Tak hanya dipanggil ustaz, Syakir Daulay juga kerap disapa Habib. Pria berusia 23 tahun ini pun menjelaskan asal-usulnya.

Usut punya usut, ia ternyata tak memiliki garis keturunan Rasulullah sehingga tak patut disapa Habib.

"Iya aku kalau dipanggil ustaz kadang dipanggil habib. Aku kan aslinya Aceh kalau habib kan garis keturunan Rasulullah. Dipanggil ustaz juga ilmunya belumlah," kata Syakir Daulay di studio FYP Trans7, Selasa (17/3).

Meski demikian, Syakir Daulay mengatakan dirinya kerap mendapat undangan ceramah. Namun, ia menolak menyebutnya ceramah akan tetapi sharing.

"Kadang disuruh ceramah, kadang ngerasa nggak pantas. Aku sharing aja sih ke anak muda di setiap daerah," jelasnya.

Bintang film 'Mariposa' ini selalu menyempaykan waktu untuk dakwah di sela-sela kesibukannya di dunia hiburan.

Syakir Daulay usai menjadi bintang tamu Pagi Pagi Ambyar di Trans TV./ Foto: Febri/detikHOT

Baginya, dakwah tidak terbatas pada waktu dan tempat tertentu. Ia pun selalu menyempatkan diri untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan.

Bahkan, Syakir Daulay juga senang membagikan pengalaman dan pencapaiannya di media sosial. Dari situ dia menyisipkan pesan-pesan positif.

"Di manapun kita hidup, di manapun proyekku, entertainment, kah, gimana aku sempat ya dakwah, gitu aja," ujarnya.

Lebih lanjut, Syakir tak ingin menjadikan momen itu untuk mencari cuan meski banyak mendapat panggilan untuk ceramah.

"Memang dakwah itu bukan profesi ya, tapi memang jadi semangat. Dakwah itu spirit. Bukan kita cari hidup di dakwah, tapi dakwah itu spirit," katanya.

Diketahui, Syakir Daulay juga dikenal sebagai salah satu hafiz Al-Qur'an. Adik Zikri Daulay itu menghafal 10 juz Al-Qur'an.

"Aku sempat hafal Al-Qur'an di pesantren, setoran sekitar 10 juz. Setelah itu aku lebih mendalami makna-maknanya, arti-artinya sampai akhirnya hapal sendiri. Harus di-murojaah terus," ungkapnya.