Pendapat Quraish Shihab dan Buya Yahya soal Kasus Miftah Hina Penjual Es Teh

Arundati Swastika | Insertlive
Rabu, 11 Dec 2024 20:00 WIB
Quraish Shihab Pendapat Quraish Shihab dan Buya Yahya soal Kasus Miftah Hina Penjual Es Teh/Foto: dok. channel YouTube Vindes
Jakarta, Insertlive -

Gus Miftah alias Miftah Habiburrahman kian disorot usai kontroversinya menghina penjual es teh saat pengajiannya viral di media sosial. Tak hanya dari para warganet, sejumlah ahli agama juga ikut serta memberikan tanggapan.

Pada sebuah kesempatan, seorang jemaah yang menghadiri kajian bersama Quraish Shihab dan Gus Baha sempat menanyakan soal kontroversi Miftah Maulana yang merupakan seorang pendakwah malah menghina penjual es teh yang berjualan di area acaranya.

Alih-alih menjawab, Quraish Shihab justru memberikan pesan soal tidak mencontoh beberapa sikap dari tokoh agama. Lebih lanjut, ia bahkan menyebut bahwa tak semua sikap Nabi perlu dicontoh pula.

ADVERTISEMENT

"Kita ambil contoh, kamu boleh contohi Nabi Ibrahim kecuali satu, bahwa dia setelah mengetahui bahwa ayahnya tidak mungkin akan beriman, dia masih mau doakan. Jangan tiru itu, jadi tidak mutlak, kan?" kata Quraish Shihab.

Sikap Miftah Maulana kemudian juga banyak dikaitkan dengan ceramah Buya Yahya. Pada salah satu ceramahnya, ia pun menyinggung soal sikap umat Muslim agar tidak mengolok-ngolok atau berguyon dengan tujuan merendahkan orang lain.

Menurutnya, orang yang gemar merendahkan orang lain dengan candaan tersebut membuat wibawanya jatuh, bahkan di hadapan Tuhan. Merendahkan orang lain pun tak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, padahal Nabi Muhammad saw. memiliki derajat yang tinggi.

"Tidak boleh merendahkan orang lain, bukan caranya Nabi. Nabi tidak pernah merendahkan orang lain, padahal Nabi sangat tinggi pangkatnya, sangat mulia. Kita ini siapa kok berani merendahkan orang, akhlak apa itu?" tegas Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, seorang pendakwah hendaknya memberikan pelajaran tanpa memandang rendah jemaah atau murid yang diajarnya. Pendakwah atau guru seharusnya memandang mereka dengan cinta dan kasih sayang, bukan pandangan merendahkan.


"Seorang ustaz memandang jemaah murid dengan pandangan merendahkan, dia runtuh bukan ustaz lagi. Dia perlu belajar lagi," pungkasnya.

(Arundati Swastika/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER