Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Gus Miftah Olok Pedagang Es Teh, Buya Yahya: Akhlak Apa Itu?

ARM | Insertlive
Selasa, 10 Dec 2024 22:00 WIB
Gus Miftah Olok Pedagang Es Teh, Buya Yahya: Akhlak Apa Itu? (Foto: Youtube)
Jakarta, Insertlive -

Buntut mengolok-olok pedagang es teh yang berjualan di sebuah kajian di Magelang, Jawa Tengah, sikap Gus Miftah terus dikuliti.

Banyak sikap Gus Miftah yang diduga berkata kasar hingga menyakiti orang lain mulai diungkit satu per satu.

Pengguna media sosial pun ramai memberikan kritik terhadap sikap Gus Miftah yang dianggap tidak mencerminkan seorang pemimpin agama.


Sikap Gus Miftah ini pun ramai dikait-kaitkan dengan ceramah Buya Yahya. Dalam ceramahnya, pengasuh Ponpes Al Bahjah ini menyinggung tentang sikap umat Muslim agar tidak mengolok-olok atau berguyon dengan tujuan merendahkan orang lain.

"Jangan biasa merendahkan orang lain, guyonan-guyonan yang merendahkan itu adalah bukan akhlaknya orang yang mulia," kata Buya Yahya seperti dikutip dari video di YouTube pada Selasa (10/12).

Menurut Buya Yahya orang yang gemar merendahkan orang lain membuat wibawanya jatuh, bahkan di hadapah Tuhan.

Sikap seperti demikian juga tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah saw yang memiliki derajat tinggi.

"Tidak boleh merendahkan orang lain, bukan caranya Nabi. Nabi tidak pernah merendahkan orang lain, padahal Nabi sangat tinggi pangkatnya, sangat mulia," tambahnya.

"Kita ini siapa kok berani merendahkan orang itu. Akhlak apa itu?," tegasnya.

Buya Yahya kemudian menjelaskan perkataan Imam Ghazali tentang nasib seseorang yang bisa saja berubah dan tidak mengalami kejadian serupa keesokan harinya.

"Orang itu memang jelek hari ini, tapi bisa saja esok hari menjadi lebih bagus dari saya," imbuh Buya Yahya menirukan kata Imam Ghazali.

Menurut Buya Yahya, seorang pendakwah atau guru yang memberikan pelajaran seharusnya tidak memandang rendah jamaah atau murid yang diajarnya.

"Dalam mengajak kebaikan dengan dakwahnya Nabi adalah memandang mereka dengan pandangan cinta dan kasih sayang bukan dengan pandangan merendahkan," bebernya.

"Seorang ustaz memandang jemaah murid dengan pandangan merendahkan, dia runtuh bukan ustaz lagi. Dia perlu belajar lagi," pungkasya.

(arm/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK