Jadi Mualaf Sejak SMA hingga Berguru ke UAS, Sultan Djorghi: Dulu Itu Saya...

Sultan Djorghi adik Thomas Djorghi berbagi cerita mengenai perjalanan spiritualnya saat memilih menjadi mualaf ketika masih duduk di bangku SMA.

Ia bercerita bagaimana hidup dari orang tua yang berbeda agama. Ayahnya seorang Katolik sementara sang ibunda beragama Islam.

Awalnya, Sultan mengaku merasa tersentuh saat pertama kali mendengarkan suara lantunan azan. Sultan yang punya masalah susah tidur itu lantas merasa heran karena dirinya terlelap dengan nyenyak saat mendengarkan azan.

"Dulu itu saya bisa dibilang susah tidur, pokoknya tidak nyaman. Saya bisa tidur setelah mendengarkan azan subuh," kata Sultan Djorghi dalam tayangan YouTube yang dilansir pada Senin (28/10).

"Jadi saya kalau dengar azan Subuh, berasa tenang," sambungnya.

Siapa sangka, lantunan azan tersebut yang akhirnya membuat Sultan jadi merasa terpanggil untuk mempelajari dan mendalami agama Islam. Secara perlahan tapi pasti, Sultan akhirnya memutuskan mualaf usai mengenal Islam.

Tentu, Sultan tidak sendirian saat mempelajari agama Islam. Kala itu, ia mengaku meminta bimbingan dari sang sahabat yakni mendiang Ustaz Jefri Al Buchori atau Uje. Ada banyak hal yang dipelajari Sultan mulai dari mengaji hingga melafalkan surat Al Fatihah.

Sultan pun mengaku belajar agama Islam tak hanya dari mendiang Uje. Ia rupanya juga rajin mengikuti kajian-kajian dari Ustaz Abdul Somad.

"Banyak mendengar ceramah dari Ustaz Somad. Kemanapun beliau tausiyah, saya datang," kata Sultan.

Suami Annisa Trihapsari ini lantas memilih mengganti namanya usai sah menjadi mualaf. Ia pun memilih nama menjadi Muhammad Yusuf Sultan Pasya Djorghi.

Sultan pun merasa belajar banyak hal luar biasa dari Islam. Salah satu pelajaran berharga itu mengajarkan Sultan untuk selalu mawas diri mengingat kematian.

Meski kini sudah beda agama, Sultan mengaku masih berhubungan baik dengan keluarga. Bahkan, ia juga menjalin hubungan baik dengan sang kakak Thomas Djorghi yang memeluk agama Katolik.