Kenang Momen Terpuruk Ditinggal Mendiang Suami, Juliana Moechtar: Teman Nggak Ada

Juliana Moechtar mengenang momen terpuruk dalam hidup setelah kepergian mendiang suaminya, Herman Seventeen.

Ia menceritakan hal tersebut kala menjadi bintang tamu di podcast bersama Inara Rusli.

Usutnya punya usut, Juliana Moechtar dan Herman Seventeen menikah pada tahun 2012 lalu dan dikaruniai dua orang anak laki-laki.

Rumah tangga Juliana Moechtar dan Herman Seventeen tampak berjalan harmonis dan jauh dari isu miring.

Namun, kebahagiaan mereka harus berakhir pada tahun 2018 lalu. Herman Seventeen menjadi salah satu korban meninggal bencana tsunami di Tanjung Lesung, Banten.

Selepas kepergian sang suami, Juliana Moechtar harus menjadi single parent. Kehidupannya pun seketika berubah. Ia merasa dipandang sebelah mata usai menyandang status sebagai janda. Selain itu, ia juga merasakan kehilangan beberapa kerabat.

Juliana Moechtar pun tak bisa memungkiri bahwa itu merupakan titik terendah dalam hidupnya.

"Titik terendah itu mungkin tidak ada lagi kerabat. Dulu ada kemudian menghilang, disepelekan. Lu siapa? Lu cuma janda ditinggal meninggal," ucap Juliana Moechtar dalam podcast Inara Rusli yang dikutip pada Senin (7/10).

juliana moechtar dan suami/ Foto: Instagram @julianamoechtar

Lebih lanjut lagi, perempuan berusia 35 tahun ini merasa sendiri. Teman-teman yang dulu akrab tiba-tiba menjauh.

"Terpuruknya, kenapa temen yang biasa nggak pernah lagi datang ke rumah. Hal-hal yang aku harapkan kaya gitu nggak ada, dulu pernah bikin family gathering gitu, abis itu hilang. Nggak pernah ngajak lagi, atau jengukin anak-anak juga nggak pernah," tambahnya.

Kendati demikian, Juliana Moechtar bersyukur ada orang tuanya yang setia menemani di masa-masa terpuruknya ditinggal suami hingga dijauhi orang-orang.

"Yang benar-benar ada sama aku cuma orang tuaku," ujarnya.

Juliana Moechtar perlahan mulai bangkit dari keterpurukan. Ia hidup bahagia usai dipersunting oleh perwira TNI bernama Nur Wahyudi.