Kekecewaan Ayah Angger Dimas Atas Sidang Kasus Kematian Dante
Pengadilan Negeri Jakarta Timur hari ini kembali menggelar sidang kasus pembunuhan Dante, anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas. Sidang yang beragendakan eksepsi dari pihak Yudha Arfandi selaku terdakwa kasus pembunuhan itu digelar secara tertutup.
Namun Agus Rianto, ayahanda Angger Dimas mengaku kecewa. Pasalnya, ia tidak bisa masuk ke ruang sidang untuk menyaksikan persidangan kasus kematian cucunya.
"Saya kecewa berat, saya tidak diberi tahu ya. Saya mewakili keluarga, saya tidak diberi tahu satu, kedua itu kan dari teman-teman semua yang kasih tahu, ini dari tanggal 27 ya, padahal anak saya sudah nulis-nulis status kapan ini jalan, tapi tidak pernah. Tapi waktu itu perkiraan saya, paling lambat 26 atau 27 harus masuk ke persidangan, perhitungan masa penahanan. Karena kalau lebih dari itu akan lepas," ucap Agus Rianto, ayah Angger Dimas saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (4/7).
"Ini masalah nyawa cucu saya ya. Cucu saya nyawanya. Hari ini saya kecewa, tidak diberi tahu, dan bagaimana prosesnya dan bahkan memberi tahu saya foto-fotonya yang hadir pihak keluarganya semua. Jadi saya konfirmasi ke pihak ibunya, memang nggak ada yang hadir, dan saya kecewa banget," sambungnya.
Kekecewaan Agus dikarenakan dirinya tidak diberi tahu mengenai sidang kasus pembunuhan cucunya itu. Ia merasa persidangan seolah disembunyikan dari pihak keluarga.
"Dan JPU juga ngasih tahu ke saya nggak, saya sudah 3 kali saya jumpa di sana, bilang belum. Saya coba ke Kejaksaan Tinggi juga, nanti akan dilimpahkan. Nyatanya saya kecolongan ini, saya nggak tahu persidangannya seperti apa, pembacaan dakwaan seperti apa, saya nggak tahu. Saya kecewa benar," tuturnya.
Agus pun bertekad untuk terus mengawal sidang kasus pembunuhan cucunya. Pasalnya, ia tidak ingin kembali kecolongan hasil dari persidangan tersebut.
"Saya ditujukan ruang sidang Ali Said, nggak ada 328, iya hari ini. Saya terima kasih, persidangan dari tanggal 27, nah ini persidangan kedua. Ke depannya saya mohon dari teman-teman media untuk ikut mengawal. Kamis terus terang saja, saya merasa terzalimi banget, sampai saya mau bilang apa ke anak saya, Mas Angger. Kami bertiga ini mati-matian nunggu kapan, ke depan mohon bantuannya. Next-nya saya bawa Mas Angger insyaallah dia mau, kalau nanti ada kesempatan," pungkasnya.
(kpr/kpr)