Deddy Corbuzier Bahas Efek Psikologi Kasus Vina Cirebon hingga Sisi Medis Kerasukan

Insertlive | Insertlive
Selasa, 28 May 2024 17:30 WIB
Deddy Corbuzier Deddy Corbuzier Bahas Efek Psikologi Kasus Vina Cirebon hingga Sisi Medis Kerasukan / Foto: Instagram/@mastercorbuzier
Jakarta, Insertlive -

Kasus pembunuhan terhadap Vina Cirebon masih jadi sorotan publik hingga saat ini.

Pasalnya, kini muncul isu bahwa sosok Pegi Setiawan alias Perong adalah korban salah tangkap dan jadi tumbal kepolisian di kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Kasus kematian Vina Cirebon ini ternyata juga menarik perhatian Deddy Corbuzier.

ADVERTISEMENT

Namun, Deddy Corbuzier belum tertarik untuk membahas kasus tersebut secara khusus di podcast YouTube miliknya.

"Kan dari kemarin tuh ribut terus, kenapa gue nggak mau bahas soal itu ya. Gini, kenapa gue nggak mau bahas soal itu, karena walaupun kejadiannya benar, tapi pembahasannya sekarang itu ditujukan untuk promo film. Nah, karena heboh, masyarakatnya heboh, dibahasnya di mana-mana, kalang kabut semuanya, akhirnya harus ada yang bertindak," ungkap Deddy Corbuzier di Instagram yang dilansir pada Selasa (28/5).

"Nah, kalau sudah bertindak, artinya harus ada yang ditangkap. Nah, sekarang hebohnya jadi kebalik. Apakah yang ditangkap benar atau fitnah, untuk membahagiakan orang-orang tertentu, atau membahagiakan masyarakat?," sambungnya.

[Gambas:Instagram]




Deddy pun menilai bahwa ada efek psikologi yang membuat kasus Vina Cirebon kini jadi kembali viral setelah sekian lama.

"Itu alasan mengapa psikologi satu orang melihat ke langit dan semua orang jadi ikut melihat ke langit. Ada saatnya bicara, ada saatnya nggak. Gue tunggu saatnya bicara," kata Deddy.

"Efek ikut-ikutan adalah fenomena psikologis di mana orang melakukan sesuatu terutama karena orang lain melakukannya, terlepas dari keyakinan mereka sendiri, yang mungkin mereka abaikan atau kesampingkan," sambungnya.

Selain itu, Deddy juga mengungkapkan bagaimana kerasukan bila ditelaah dari sisi medis merupakan salah satu bentuk gangguan epilepsi.

"Ilmu Kognitif Psikologis akan menjelaskan fenomena palsu ini sebagai salah satu dari berbagai jenis penyakit mental, ada banyak 'kerasukan' yang sebenarnya adalah bentuk epilepsi misalnya, ketika subjek tidak mengalami gangguan jiwa, kita dapat menyimpulkan bahwa ini adalah ilusi yang diinduksi oleh trans, disosiasi, kondisi hipnotis dari kesadaran yang berubah, dan kita mendasarkan pada itu?! Humor me," tutupnya.

(ikh/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER