Grace Tahir Sebut Orang Kaya Asli Ogah Pakai Gucci, Ini Alasannya

Grace Tahir mengungkapkan bahwa sebenarnya orang yang memang kaya raya tidak mau menggunakan barang merek Gucci. Hal ini diungkapkan olehnya dalam sebuah video TikTok.

Anak konglomerat Tahir ini mengungkapkan hal tersebut setelah membaca sebuah artikel internasional. Bahkan, Grace menyebut omzet Gucci menurun 20 persen karena hal tersebut.

"Orang sudah enggak mau pakai merek Gucci, terlalu murah sampai drop omzet 20%, kenapa?" kata Grace Tahir di TikToknya.

Kemudian Grace menjelaskan bahwa luxury brand atau merek mewah tidak hanya dilihat dari harganya saja, tapi dari citra dan persepsi.

"Luxury brand bukan hanya masalah harga juga tapi juga masalah image dan perception," tuturnya.

Menurut Grace, Gucci adalah salah satu luxury brand yang terkenal menampakkan logonya di setiap produk.

"Selama ini Gucci terkenal sebagai loud luxury, di mana orang pakai Gucci adalah apa? Dengan logonya, emblemnya, tulisannya, jadi very loud," ujarnya.

Namun, tahun ini banyak orang kaya raya tidak mau menggunakan produk dengan logo yang terpampang dalam produk alias quiet luxury.

"Tapi tahun ini, orang sudah mau masuk ke dalam quiet luxury, di mana barang mahal, tetapi tidak ada banyak logo-logonya, contohnya Loro Viana, Bottega Veneta, dan lain sebagainya," ucapnya.

Alasan lain yang membuat banyak orang kaya tidak mau menggunakan Gucci adalah karena banyak produk tiruannya.

"Gucci banyak ditiru, banyak KW-nya, di Jakarta pun banyak sekali market-market juga menjual KW Gucci. Maka men-drop value atau nilai daripada merek Gucci tersebut," tegasnya

Alasan terakhir, Grace menyebut kalangan old money tidak mau disamakan dengan orang kaya baru alias OKB.

"Ketiga, middle class yang mulai masuk pakai Gucci, pertama kali mereka merasa wow ini luxury brand, tetapi karena banyak KW, banyak orang pendatang OKB pakai Gucci," tuturnya.

"Mereka bilang, 'No i don't want this anymore, i want to level up'," pungkasnya.