Kisah Tragis eks Masinis Kereta Tragedi Bintaro, Tak Dapat Pensiun & Ditinggal Istri
Tragedi Bintaro menjadi peristiwa kecelakaan kereta terburuk sepanjang sejarah di Indonesia yang terjadi pada 1987.
Tabrakan antara KA Rangkas (KA 225) dan KA Merak (KA 220) di Bintaro tersebut mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Slamet Suradio yang menjadi masinis di salah satu kereta berhasil selamat dari kecelakaan tragis tersebut.
Namun, Slamet Suradio dijerat hukuman penjara lima tahun pada 22 Agustus 1988 karena dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan kereta itu.
Slamet Suradjo yang mendekam di penjara juga ditinggal pergi oleh sang istri bernama Kasni yang memilih menikah lagi dengan masinis.
Kasni meninggalkan Slamet karena nafkah yang diterima tak cukup untuk membiayai tujuh anaknya.
Slamet Suradio pun harus menerima kenyataan pahit setelah bebas dari penjara. Ia terpaksa kehilangan pekerjaan dan bahkan tanpa uang pensiun setelah pengabdian selama 20 tahun.
Slamet yang putus asa lantas memilih untuk pulang ke kampung halaman di Purworejo, Jawa Tengah.
Slamet pun berusaha bertahan hidup dengan berjualan rokok di dekat Stasiun Kutoarjo.
Pria yang sudah berusia 84 tahun masih tinggal di Purworejo hingga saat ini. Kondisi Slamet juga memprihatinkan karena sakit-sakitan dan harus dipapah saat berjalan.
Slamet Suradio kini hanya bisa berharap pemerintah bisa memberikan hak pensiun serta mengembalikan nama baiknya.
Pasalnya, Slamet merasa tidak bersalah dan patut menerima hukuman atas kecelakaan tersebut.
"Kepada Bapak Presiden Jokowi, saya minta (hak) pensiun. Itu saja, karena yang satu tim dengan saya mendapat pensiunan semua. Saya kan tidak salah, kenapa saya tidak mendapatkan pensiun?," ujar Slamet Suradio dalam tayangan YouTube.
"Kenapa saya nggak dapat uang pensiun? Yang berbuat salah, malah dapat," tutupnya.
(ikh/fik)