Bangkrut hingga Ditinggal Istri, Unang Bagito Kini Buka Pengobatan Alternatif

Unang adalah salah satu komedian Indonesia yang terkenal karena bergabung dengan grup lawak Bagito bersama Dedi Gumelar dan Didin pada tahun 1978.

Meskipun terkenal, Unang Bagito sempat hidup melarat. Hal ini terjadi setelah dia melakukan poligami tanpa memberitahu sang istri pertama.

Bahkan karena kehidupannya yang melarat itu, istri keduanya meminta pisah. Unang pun akhirnya mengontrak gudang untuk ia tempati bersama anak-anaknya.

Guna bertahan hidup, diam-diam Unang membuka sebuah jasa pengobatan alternatif non medis. Ia menangani penyakit-penyakit yang tidak bisa dijelaskan secara medis atau supranatural.

Siapa sangka, Unang Bagito mengakui bahwa bisnisnya itu sudah berjalan selama 15 tahun.

"Sudah 15 tahun ya saya (buka jasa pengobatan non medis). Diem-diem aja selama ini," kata Unang Bagito saat ditemui di Gallery Indonesia Kaya dalam video yang beredar di YouTube.

Unang mengaku bahwa bisnis ini terlaksana usai dirinya mengalami sakit beberapa tahun lalu. Dari pengalaman tersebut, ia merasa Tuhan memberikan kelebihan padanya.

"Saat saya sakit saya memaknai Allah masih sayang sama saya. Dalam sakit saya diberikan satu kelebihan dan kemampuan di bidang pengobatan non medis," katanya.

Pria 61 tahun ini juga menjelaskan bahwa ia sudah membantu banyak orang. Bahkan, ada penyakit yang tidak dapat dijelaskan secara medis.

"Saya tidak melihat sosok, saya tahu ada sosok. Dan itu berkomunikasi dengan sosok itu. Misalkan kami merasa nggak enak mual, sakit, pusing, segala macam. Pas ke dokter nggak ada apa-apa, tapi ternyata masih ada," tegasnya.

"Ketika saya cari ada sesuatu di dalam tubuh kamu kayak ketempelan. Termasuk ke anak anak saya ya saya obati sendiri," tambahnya.

Tidak hanya masyarakat umum, beberapa selebritas kenamaan Indonesia juga datang ke Unang untuk berobat. Hanya saja, Unang memilih untuk bungkam dan tidak membongkar sosoknya.

"Ada, tapi janganlah rahasia. Polisi kadang suka saya bantu, ya, semua internlah," pungkasnya.