Melihat Lagi Kesaksian Prof Eddy Wamenkumham Soal Kasus Kopi Sianida
Wakil Menteri Hukum dan HAM atau Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej atau Prof Eddy Hiariej resmi ditetapkan sebagai tersangka KPK.
Ia menjadi tersangka atas kasus dugaan suap dan gratifikasi. Laporan ini pertama kali dilayangkan oleh Indonesia Police Watch (IPW) ke KPK atas dugaan gratifikasi senilai Rp7 miliar.
"Jadi saya datang hari ini untuk membuat pengaduan ke dumas terkait dugaan tindak pidana korupsi berpotensi dugaannya bisa saja pemerasan dalam jabatan, bisa juga gratifikasi atau yang lain. Yang terlapor itu saya menyebutkan penyelenggara negara dengan status Wamen, Wamen saya sebut dengan inisial EOSH," ucap Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa (14/3) mengutip detikcom.
Karena kasus tersebut, kesaksian Prof Eddy soal kasus kopi sianida kini menjadi sorotan netizen.
Seperti yang diketahui, Prof Eddy merupakan salah satu ahli yang sangat yakin bahwa Jessica Wongso merupakan pembunuh Mirna Salihin.
Kesaksian tersebut muncul ketika Prof Eddy muncul dalam acara di sebuah stasiun televisi. Ia menyebutkan bahwa Jessica Wongso datang ke kafe Olivier tiga hari sebelum meracuni Mirna.
"Dia (Jessica) datang bukan saat eksekusi Mirna saja. Tiga hari sebelumnya sudah datang," ucap Prof Eddy.
Hal inilah yang membuat Prof Eddy semakin yakin bahwa Jessica Wongso adalah pembunuh Mirna. Namun belakangan, ia sempat mengklarifikasi bahwa pernyataan tersebut keliru.
"Itu kemarin yang saya sempat konfirmasi juga dengan teman-teman di Polda, karena seingat saya waktu itu diperlihatkan, dan kemudian saya konfirmasi juga ke Pak Krishna Murti mengenai yang saya katakan," ungkap Prof Eddy dalam tayangan YouTube Diskursus Net.
"Karena waktu itu kan CCTV yang diberikan kepada saya itu ada 9 dan kemudian saya melihat jam-jamnya itu," sambungnya.
Ucapan tersebut kemudian menjadi sorotan netizen.
(nap/fik)