Sosok Yitzhak Rabin, PM Israel yang Ditembak Mati Ekstremis Yahudi

Sejak kisruh antara kelompok Hamas Palestina dengan Israel nama Perdana Menteri Yitzhak Rabin kembali dibicarakan.
Yitzhak Rabin pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Israel.
Awalnya, pria kelahiran Yerusalem ini memilih untuk masuk militer dan bergabung dengan para serdadu Yahudi.
Pada tahun 1948, Yitzhak Rabin mengambil peran dalam perang melawan koalisi negara Arab hingga terpilih sebagai kepala staf pasukan Israel.
Ia memenangkan perang Israel dalam melawan koalisi negara Arab hingga Yitzhak Rabin akhirnya masuk ke ranah politik sebagai anggota Partai Buruh pada 1970-an.
Yitzhak Rabin mengambil alih posisi Perdana Menteri Israel pada tahun 1974-1977 dan kembali terpilih pada 1992-1995.
Sepanjang kepemimpinannya, Yitzhak Rabin memiliki reputasi baik.
Salah satunya upaya kesepakatan damai antara Israel dengan Palestina.
Yitzhak Rabin mencoba membuat kesepakatan perjanjian Oslo dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang diwakili oleh Yasser Arafat.
Berkat usahanya, Yitzhak Rabin mendapat hadiah Nobel Perdamaian meski hingga saat ini perjanjian itu belum juga terealisasikan dan berujung kematiannya yang tragis.
Mengutip dari laman History, perjanjian Oslo dinilai sebuah kemunduran bagi negara dan tak menguntungkan pihak Palestina juga Israel.
Banyak pihak bahkan menyebut Yitzhak Rabin sebagai pengkhianat hingga dirinya mendapat serangan mematikan dari Yigal Amir, ekstrimis Yahudi pada tahun 1995.
Yigal Amir menembak Yitzhak Rabin di bagian lengan dan punggung hingga sang Perdana Menteri Israel itu merenggang nyawa.
(dis/syf)TERKAIT