Tolak Tinggalkan Gaza, 2 Suster Katolik Rela Rawat Korban Serangan Israel

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan biarawati asal Peru di jalur Gaza, Suster María del Pilar Llerena Vargas.
Suster Maria del Pilar telah melayani Paroki Keluarga Kudus yang berlokasi di Gaza selama 4 tahun terakhir. Itu merupakan satu-satunya gereja Katolik di Palestina.
Ia bersama sang saudara kembarnya yang juga merupakan seorang biarawati, Suster María del Perpetuo Socorro, bergabung dalam dalam kongregasi Pelayan Tuhan dan Perawan Matara.
Melansir BBC Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, pengeboman di Gaza oleh Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu menewaskan 5.000 warga sipil, termasuk lebih dari 2.000 anak-anak.
Suster María del Perpetuo Socorro dan Suster María del Pilar Llerena Vargas merupakan dua warga Peru yang masuk daftar evakuasi.
Namun, Suster María del Perpetuo Socorro dan Suster María del Pilar Llerena Vargas memilih untuk tidak meninggalkan Gaza.
Padahal, Suster Maria Del Pilar dan adiknya sudah dihubungi oleh Kedutaan Peru di Israel untuk evakuasi ke negara tersebut. Bahkan semua transportasi dan kebutuhan sudah tersedia jika keduanya ingin dievakuasi secara cepat.
Namun, Suster María del Perpetuo Socorro dan Suster María del Pilar Llerena Vargas memilih untuk tidak berangkat evakuasi.
"Kami tidak akan meninggalkan umat kami. Saya telah tinggal di sini selama empat tahun dan inilah hidup saya. Ini adalah paroki saya. Mereka adalah orang-orang penting dalam kehidupan saya dan saya tidak akan pergi dari sini. Mereka membutuhkan bantuan kami," jelas Suster Maria Del Pilar.
Suster Maria del Pilar menjelaskan bahwa setiap umat Kristiani yang berada di Gaza tidak mau menyelamatkan diri karena ingin tinggal di parkoi-nya dan merasa dekat dengan Sakramen Kudus, dengan Tuhan.
Selain itu, Suster Maria del Pilar menjelaskan bahwa ada anak-anak dan difabel berada di Gaza dan menjadi korban serangan Israel.
"Di paroki ada anak-anak, ada orang difabel. Banyak orang yang datang menggunakan kursi roda, ada pula orang lanjut usia dan banyak di antara mereka yang tidak bisa berjalan," tambahnya.
"Saya percaya ini adalah alasan kemanusiaan dan semestinya Israel dapat memahami kami, semestinya mereka dapat memahami bahwa kami tidak dapat bergerak." pungkasnya.
(nap/syf)
Dukung Gaza, Anak-Anak di Yunani Buat Layang-Layang Corak Bendera Palestina
Jumat, 22 Mar 2024 03:30 WIB
Legenda Sepak Bola Palestina Syahid Usai Rumah Diserang Rudal Israel
Rabu, 13 Mar 2024 22:00 WIB
Kisah Inspiratif Guru Palestina Mengajar Anak-Anak di Pengungsian Gaza
Rabu, 24 Jan 2024 12:30 WIB
Pemuda Palestina Manfaatkan Bangunan yang Dibom Israel jadi Arena Parkour
Minggu, 14 Jan 2024 15:00 WIB
Lisa BLACKPINK Jual Barang Bekas Pribadi untuk Bantu Gaza, Harganya Disorot
Selasa, 01 Jul 2025 11:45 WIB
Penting Dipahami: Ini Arti Bendera Merah yang Dikibarkan Iran Setelah Diserang Israel
Senin, 30 Jun 2025 09:40 WIB
Serangan Rudal Israel ke Pesawat Jamaah Haji Yaman: Hancur Lebur
Sabtu, 31 May 2025 08:00 WIBTERKAIT