Ratna Listy Kenang Memori yang Tak Akan Pernah Dilupakan dari Mendiang Ibunda

Ratna Listy merasakan duka yang mendalam usai sang ibunda Nurhayati meninggal dunia pada Senin (3/7) kemarin sekitar pukul 18.30 WIB.

Ratna mengaku ikhlas atas kepergian sang ibunda untuk selamanya yang sempat berjuang melawan penyakit diabetes.

Artis asal Madiun ini lantas mengungkapkan kenangan yang tak akan pernah dilupakan dari mendiang ibunda.

Ratna mengaku selalu ingat dengan adab dan akhlak yang selalu diajarkan oleh mendiang ibunda.

"Ini masalah akhlak ya, hal-hal kecil yang selalu aku ingat sampai sekarang, dan aku tularkan lagi ke anak-anakku, itu soal makan, kalau makan itu tidak boleh tersisa satupun nasi, itu didikan Umi," cerita Ratna Listy eksklusif kepada Insertlive, Jumat (7/7).

"Terus soal tertib administrasi jadi apapun harus dicatat rapi, lalu nota-nota itu harus dikumpulkan, nggak boleh dibuang, itu juga didikan Umi. Kalau menemukan kantong plastik, itu nggak boleh dibuang, kalau ada yang bersih itu dilipat, disimpan, nanti pasti akan perlu. Itu akhlak mulia yang membantu kita di masa sekarang ini, biar lebih berhemat," sambungnya.

Selain itu, Ratna juga mengingat betul bagaimana mendiang ibunda sangat senang mengisi teka teki silang (TTS).

Bahkan, kebiasaan tersebut juga sering diikuti Ratna hingga sekarang.

"Umi tuh suka isi TTS (Teka Teki Silang) untuk mengasah otak, itu juga aku ikutin," kata Ratna.

Sementara itu, Ratna juga mengungkapkan cerita kala mendiang ibunda memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan bakat menyanyi.

Salah satu momen yang tak akan dilupakan Ratna yakni kala mendiang ibunda menemani dirinya menerima penghargaan dari gubernur Jawa Timur usai menjuarai kompetisi tarik suara.

"Terus kalau untuk karier, jadi dulu waktu SD, aku pernah menjadi juara nyanyi di tingkat kotamadya dan kabupaten di Madiun, lalu dikirim aku ke Surabaya, dan itu aku juara lagi satu Jawa Timur. Akhirnya aku dapat undangan untuk mendapatkan penghargaan dari Gubernur, nah itu aku diantar Umi dari Madiun ke Surabaya naik bus," kata Ratna.

"Pas pulang, kan aku naik bus berdua sama Umi, aku tidur di pangkuan Umi, terus Umi mabuk perjalanan, dan Umi muntah kena badan aku, Umi panik 'Ini gimana ya bersihkannya?', terus aku bilang 'Udah nggak apa-apa Umi', itu aku nggak bakalan lupa, perjuangan Umi untuk menemani aku," tutupnya.

Ratna Listy kini sudah mengikhlaskan kepergian dan berdoa agar mendiang ibunda mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.