Menelisik Ponpes Al Zaytun yang Jadikan Indramayu Tanah Suci Bukan Mekah

Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat menuai kontroversi menyusul sejumlah paham atau ajaran yang dianggap menyimpang. Masyarakat pun merasa resah.
Tak heran banyak orang yang meminta pihak berwajib untuk ikut bertindak dalam menangani masalah ini.
Salah satu kontroversi yang disorot adalah soal shaf saat menjalankan ibadah salat Idul Fitri.
Shaf salat di Al Zaytun renggang dan berjauhan. Mereka juga mencampur deretan shaf perempuan dan laki-laki.
![]() |
Pemandangan asing shaf salat itu pun langsung dikritik banyak orang. Beberapa tokoh agama juga ikut memberikan komentar terkait hal itu.
Mereka berpendapat pelaksanaan salat tersebut tidak sah lantaran mencampur barisan perempuan dan laki-laki.
Namun, kesaksian berbeda diungkapkan oleh seorang sumber berinisial SA yang sempat mengenyam pendidikan di Al Zaytun.
SA mengaku mengikuti ajaran soal shaf berdampingan pria dan wanita. Awalnya SA sempat ragu dengan ajaran yang diberikan Al Zaytun.
Bersama temannya, ia pun bermusyawarah dan mencari jawaban yang dianggapnya benar terkait aturan shaf salat.
Baca Juga : Al Zaytun Sesat, Titik. |
"Kalau gue sih ngikutin teman gue. Itu emang dari orang luar viralin terus pada speak up. Karena kita satu angkatan ini cinta banget sama Al Zaytun jadi mendukung (soal praktik salat dengan shaf berjauhan). Tapi satu sisi kita nggak sepenuhnya mendukung, kita masih ada kelabilan," ucap SA secara eksklusif kepada Insertlive.
"Jadi bareng sama teman-teman di Mesir musyawarah, benar nggak sih kayak gitu dan ternyata diperbolehkan ada dalilnya juga, ada mazhabnya juga," lanjutnya.
Sebagai orang yang pernah mendapatkan pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun, SA tetap teguh dengan kecintaannya pada sekolah Islam tersebut.
Keyakinannya tak goyah meski Al Zaytun banyak diterpa kabar miring hingga disebut memberikan ajaran sesat.
"Ya kita kan mayoritas orang dalem jadi kalo kayak kita dengar berita kayak gitu kita nggak goyah, tetap teguh sama Al Zaytun," tegas SA.
"Karena kita kenal Al Zaytun udah lama maksudnya bukan semata-mata kita hanya menyekolahkan anak kita di sana, tapi memang kita sudah percaya ini pesantren terbaik dari yang lain," lanjutnya.
SA juga menyebutkan secara lugas bahwa naik haji bisa dilakukan di Indramayu, tanpa jauh-jauh ke Mekah.
Mereka juga punya kitab pedoman setelah Quran, yakni kitab 'Di bawah Bendera Revolusi' meski bukanlah mereka anut sebagai kitab suci, namun sebagai kitab pedoman cinta negara.
"Waktu kecil Syeikh (Panji Gumilang) ketemu Soekarno, dari situ dia kayak ngelihat Soekarno menjadi role model," jelas SA secara eksklusif kepada InsertLive.
"Kalau salam itu (salam Yahudi) itu bentuk toleransi," tambah SA
Yang agak sedikit mengernyitkan dahi adalah soal Indonesia disebutkan bisa menggantikan Tanah Suci Mekah. Dengan demikian naik haji bisa dilakukan di Indramayu.
"Iya muterin (tawaf) haji bisa di dalam, itu sudah (naik haji), cuma orang dalam yang boleh tahu," terang SA.
Soal naik haji dan klaim Tanah Suci itu, Panji Gumilang di video ceramahnya dulu memang sudah menghebohkan publik.
(agn/fik)
Pengakuan Wanita Diduga Santriwati Al Zaytun Dipaksa Layani Seks Panji Gumilang
Senin, 03 Jul 2023 22:20 WIB
Soal 'Salam Yahudi' Al Zaytun: Kita Menganut Aliran Toleransi
Jumat, 23 Jun 2023 11:17 WIB
Kecam Pemilik Ponpes Al-Zaytun, Ustaz Abdul Somad: Ini Orang Mesti Ditangkap
Selasa, 20 Jun 2023 11:20 WIB
Dituduh Bolehkan Santri Zina, Ini Sejarah Al Zaytun yang Dulu Diresmikan BJ Habibie
Sabtu, 17 Jun 2023 22:10 WIB

MUI Terjun Investigasi ke Al Kafiyah yang Jadikan Perempuan Imam & Pria Makmum
Senin, 03 Jul 2023 12:00 WIB
Kembali Tuai Kontroversi, Pemimpin Ponpes Al Zaytun: Masjid Tempat Orang Putus Asa
Sabtu, 17 Jun 2023 18:30 WIB
Ini Sosok Kontroversi di Balik Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang Lagi Viral
Kamis, 27 Apr 2023 12:30 WIBTERKAIT