Gelar Buka Bersama Antar Agama, Gus Miftah Ingin Tingkatkan Toleransi Beragama

kpr | Insertlive
Kamis, 06 Apr 2023 21:05 WIB
Gus Miftah Foto: Dok Istimewa
Jakarta, Insertlive -

Gus Miftah kembali menggelar buka puasa bersama yang dihadiri para pemuka agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, sera aliran Kepercayaan. Dalam kegiatan buka bersama lintas agama ini, Gus Miftah juga melakukan Orasi Kebangsaan.

Acara ini digelar di Bantul, Yogyakarta pada Rabu (5/4) kemarin. Acara ini juga dihadiri oleh Wakapolda DIY, Brigjen R. Slamet Santoso, S.H., S.I.K. Selain itu juga hadir para tokoh agama, diantaranya

Pemuka Agama Islam : KH. Ja'far Sodiq (PCNU Bantul)
Pemuka Agama Kristen : Pendeta Agus Haryanto
Pemuka Agama katolik : Romo Maradiyo
Pemuka Agama Budha : Bikhu Badra Palo
Pemuka Agama Hindu : I Nyoman Warta
Pemuka Agama Konghucu : Bapak Eka
Pemuka Agama Kepercayaan : Bapak Eko Sudarso Sumarah.

ADVERTISEMENT

Melalui acara ini, Gus Miftah menyebut Bangsa Indonesia merupakan negara bangsa yang besar. Bagi Gus Miftah, Indonesia ibarat sebuah rumah besar dengan enam kamar di dalamnya. Gus Miftah menyebut hal ini sama seperti tak ada masalah dengan keanekaragaman agama di Tanah Air dengan pergi beribadah ke rumah ibadah masing-masing.

"Saya mendorong orang untuk datang ke tempat ibadah masing-masing, karena tempat ibadah adalah sarana bagi setiap umat beragama untuk menjadi orang sholeh," terang Gus Miftah.

Gus Miftah juga mengatakan jika seluruh umat beragama dapat meningkatkan nilai toleransi, maka Indonesia akan aman dan damai. Gus Miftah menyebut cara bertoleransi antar umat agama dengan tidak masuk ke kamar orang lain, tapi menciptakan ruang tamu bersama.

"Perbedaan agama yang ada di Indonesia bukan ajang permusuhan, tapi partner dalam kebaikan. Semua pemuka agama bisa duduk bersama," lanjutnya.

Acara ini merupakan inisiatif Gus Miftah yang didukung oleh Kapolda DIY, Irjend. Pol. Suwono Nainggolan beserta jajarannya. Dalam acara ini juga diadakan santunan denganĀ anak yatim piatu tak hanya dari kalangan umat Muslin saja, tapi juga panti asuhan Kristiani.


Wakapolda DIY mengatakan hal ini sebagai upaya wujud toleransi antar umat beragama. Menurutnya, proses penegakan hukum atas tindak kejahatan ini tetap terus dilakukan.

Namun dalam hal penangkalan dan pencegahan, Wakapolda menyebutkan Polda DIY juga telah menggandeng berbagai kalangan. Salah satunya dari kalangan agamawan.

"Perubahan perilaku di kalangan anak-anak dan remaja ini juga perlu disentuh dari sisi perbaikan perilaku," terang Wakapolda DIY, Brigjen R. Slamet Santoso, S.H., S.I.K.

Selain Wakapolda, hadir pula Kajati DIY, Pasi Wanwil Korem 072/PMK, Irwasda Polda DIY, serta para pejabat lainnya.

(kpr/kpr)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER