Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Akui Diancam Keluarga Korban, Ira Riswana Bantah Paksa Kasih Uang Damai

Insertlive | Insertlive
Senin, 03 Apr 2023 16:45 WIB
Foto: Ira Riswana (Adrial/detickom)
Jakarta, Insertlive -

Ira Riswana langsung mendatangi kantor Polres Metro Jakarta Selatan untuk menangani kasus kecelakaan maut yang melibatkan putranya.

Putra Ira ternyata merupakan pengendara mobil Mercedes-Benz yang menabrak pelajar SMA hingga tewas di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Ira lantas membantah soal tudingan memberikan sejumlah nominal uang guna memaksa pihak keluarga korban berdamai dalam kasus ini.


Ira menjelaskan uang tersebut adalah bentuk uang belasungkawa untuk keluarga korban.

"Saya tidak pernah mau berdamai, memberi uang damai, tidak. Setelah pertemuan, karena bertemu dan dijelaskan, tuntutannya apa saja, yaitu aku agak kaget, karena ibunya bilang bahasanya, 'saya, (begitu dikasih uang itu) saya tak mau menjual nyawa anak saya'," ungkap Ira Riswana dikutip dari Detikhot, Senin (3/4).

"Nggak ada uang damai tuh, tidak ada," lanjutnya.

Pihak Ira pun berujar bahwa uang tersebut ditolak mentah-mentah oleh keluarga korban.

Namun, pihak Ira merasa terkejut ketika keluarga korban malah menyampaikan permintaan yang lebih besar.

"Ada permintaan dia (pihak korban) yang menurut klien kami tidak masuk akal. Pihak dari almarhum meminta ingin membangun masjid seharga dari mobil yang ditabrak," kata Olop Turnip selalu kuasa hukum putra Ira Riswana.

"Pihak mereka juga meminta saya menyekolahkan adiknya sampai selesai dan memberikan rincian tahlilan dan semuanya, kami punya buktinya," sambung Olop.

Permintaan dari pihak keluarga korban rupanya membuat Ira merasa seperti sedang diperas.

Tak hanya itu, pihak Ira juga mengaku mendapatkan ancaman dari keluarga korban.

"Dari pihak korban juga ada pengancaman terhadap kami seperti akan memviralkan, itu ada buktinya semua pada kami," ujar Olop.

Olop lantas berujar bahwa pihak Ira sama-sekali tidak memaksakan keluarga korban untuk berdamai dalam kasus ini.

Pihak Ira pun sama-sekali tidak pernah membayangkan peristiwa naas tersebut bisa terjadi dan menewaskan seorang pelajar SMA.

"Nggak ada namanya kita kasih Rp15 juta dan kita paksa tanda tangan (untuk damai) tidak ada itu, karena penyelesaian kita bukan untuk damai, untuk mufakat saja, seperti itu," kata Olop.

"Kita bilang kurang relevan karena kejadian ini bukan yang kami mau, ini kecelakaan yang terjadinya adalah adanya pelanggaran lampu merah dari pihak motor," tutup Olop.

(ikh/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK