Ferdy Sambo Serahkan 'Buku Hitam' Usai Divonis Mati, Ternyata Ini Isinya

Hakim menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (13/2).

Ferdy Sambo terbukti ikut merencanakan pembunuhan terhadap anak buahnya yang bernama Brigadir Yosua Hutabarat.

Dalam kesempatan tersebut, buku hitam yang selalu dibawa Sambo ke persidangan hadi sorotan media.

Ferdy Sambo mulai terlihat membawa buku hitam tersebut saat menghadiri sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

Sambo membawa buku hitam tersebut ketika menjalani sidang kode etik dan saat penahanan dirinya di Polri dilimpahkan ke kejaksaan.

Arman Hanis, pengacara Sambo sempat mengungkap isi buku hitam tersebut.

Arman menjelaskan bahwa buku itu berisi catatan kegiatan Sambo sejak menjadi Kasubdit 3 Dittipidum Bareskrim Polri.

"Jadi buku hitam itu catatan harian. Tadi saya tanyakan karena banyak yang tanya, apa sih isinya," kata Arman.

Arman tidak dapat membeberkan secara rinci mengenai apa saja isi catatan di dalam buku hitam Sambo tersebut.

"Oh, saya tidak tahu (catatan soal anggota Polri yang disidang etik saat jadi Kepala Divisi Propam). Jadi catatan harian seluruh kegiatan Pak Sambo sejak beliau menjabat Kasubdit 3 Dittipidum Bareskrim sampai saat ini, seluruh kegiatan," kata dia.

"Jadi kegiatan sehari-hari itu apa, misalnya dia rapat. Pokoknya kegiatan sehari-hari semenjak beliau menjabat Kasubdit 3 Dittipidum Bareskrim, itu saja isinya," jelasnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian isi buku hitam pun akhirnya terungkap.

Bahkan, Sambo sendirilah yang mengungkapkan isi buku hitam tersebut.

Sambo mengungkap isi buku hitamnya saat bersaksi di persidangan ketiga anak buahnya Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, dan Arif Rachman Arifin pada 5 Januari 2023.

Salah satu isi catatan di buku hitam milik Sambo itu ternyata juga berisi catatan kinerja anak buahnya.

Sayangnya, tak diketahui secara pasti mengenai catatan lain yang ada di buku hitam Ferdy Sambo.