Alasan Tya Ariestya Ajarkan Anaknya Menyukai Olahraga Sejak Dini

Tya Ariestya memiliki dua orang anak bernama Muhammad Kanaka Ratinggang dan Muhammad Kalundra Ratinggang dari pernikahan dengan Irfan Ratinggang.

Tya lantas cerita bagaimana usaha mendidik anak untuk menyukai olahraga. Tya lantas membantu anak sulungnya untuk mendalami olahraga bela diri Taekwondo.

Meski begitu, Tya sebetulnya tidak memaksakan anaknya untuk benar-benar mencintai Taekwondo. Tya memberikan kebebasan bagi anaknya untuk memilih sendiri olahraga yang disukai.

"Sebenarnya kalau Taekwondo itu memang basic aku, dan aku juga Duta Taekwondo Indonesia, jadi kalau untuk anak-anak itu aku cuma membantu mengarahkan, cuma balik lagi yang dia suka, jadi biar nanti dia yang milih, makanya ditambah lagi sepatu roda," kata Tya di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (2/2).

Siapa sangka, Kanaka anak sulung Tya akan mengikuti turnamen Taekwondo pada pertengahan Februari ini. Sebelumnya, Kanaka sempat meraih gelar juara di turnamen yang berlangsung di Hawaii.

"Insyaallah nanti pertengahan Februari ini adalah turnamen pertama dia, dan itu offline di GOR Ciracas, kalau yang online sebelumnya dia ikut kejuaraan di Hawaii, dan kebetulan dia jadi juara," kata Tya.

Bukan tanpa alasan Tya mengarahkan anaknya untuk menyukai olahraga sejak dini. Tya merasa bahwa olahraga menjadi media yang bisa melatih segala hal untuk anak.

Hal tersebut yang membuat Tya akan selalu memberikan dukungan seratus persen bagi anak bila ingin mendalami dunia olahraga.

"Olahraga itu basic yang paling penting kalau menurut aku dari segala macam, mulai dari berorganisasi, dia bertemu orang banyak, belajar jadi pemimpin, untuk kesehatan dan stamina dia, untuk melatih otot, memori, semua didapatkan dari olahraga," kata Tya.

"Apapun pilihan anak aku, selama ada olahraganya ya it's okay," sambungnya.

Tya memang sudah mengenalkan dunia Taekwondo kepada Tanaka sejak usia dini. Meski begitu, Tya tidak bisa memaksakan anaknya untuk berpaling dari pilihan olahraga yang lainnya.

"Kalau Kanaka itu memang udah aku kenalkan Taekwondo dari satu tahun, cuma memang nggak bisa full ke Taekwondo aja, karena kayaknya dia masih mau coba segala macam olahraga, jadi apapun permintaan dia kalau untuk olahraga pasti aku support, kayak sekarang dia si sepatu roda ternyata bakatnya luar biasa," kata Tya.

Tya merasa bahwa olahraga adalah hal wajib untuk anaknya, meski sang suami justru berpandangan berbeda soal itu.

"Karena suami aku itu basic-nya bukan olahraga, jadi menurut dia itu perlu tapi bukan rutinitas, kalau mau olahraga ya olahraga, kalau misalkan aku itu olahraga ya wajib, jadi rutinitas, dalam satu minggu itu anak aku olahraga 3 kali," ujar Tya.

Tak hanya olahraga, Tya juga berusaha untuk melatih anaknya agar memiliki akhlak yang baik. Tya merasa tak ada gunanya anak pintar dan hebat bila tak memiliki akhlak.

"Yang pasti akhlak ya nomor satu, percuma anak itu sehebat apa tapi nggak ada akhlak," ungkap Tya.

Selain itu, Tya juga tidak bisa menerka akankah anaknya nanti menjadi seorang atlet. Satu hal yang pasti, Tya ingin anaknya terlebih dahulu mencintai olahraga untuk menjaga kesehatan.

"Nggak tahu kalau jadi atlet atau nggak, ya kita lihat aja, yang penting anaknya suka dulu sama olahraga buat kesehatan," tutupnya.