Kuasa Hukum Sebut Japto Soerjosoemarno Enggan Bertemu Wanda Hamidah

Sri Dharen selaku kuasa hukum Japto Soerjosoemarno menyebut pertemuan yang beragendakan mediasi di Bareskrim Mabes Polri itu terjadi saling singgung dengan pihak Wanda Hamidah soal kepemilikan lahan yang disengketakan. Pihak Wanda Hamidah pun disebut meminta untuk bertemu dengan Japto Soerjosoemarno secara langsung.

"Baru saja selesai mediasi, kurang lebih sekitar satu jam lebih. Awalnya dari pihak Wanda mempertanyakan tentang hak milik kita. Lalu, kita bertanya balik terkait hak miliknya mereka, setelah kita lakukan komunikasi, akhirnya pihak Wanda memohon waktu kepada Pak Japto agar dipertemukan," ucap Sri Dharen, kuasa hukum Japto Soerjosoemarno saat ditemui di Mabes Polri Jakarta Selatan, Senin (5/12).

Terkait ketidakhadiran Japto Soerjosoemarno di Bareskrim Mabes Polri untuk mediasi dengan lantaran dirinya tidak bersedia karena merasa Wanda Hamidah sudah merugikan dan merusak reputasinya.

"Karena kebetulan hari ini Pak Japto tidak hadir. Ya karena beliau tidak berkenan hadir kebetulan beliau juga sibuk. Tapi lebih tepatnya beliau tidak berkenan hadir karena merasa Wanda sudah sangat merugikan dan mengganggu reputasi beliau," bebernya.

Japto Soerjosoemarno merasa dirugikan atas unggahan Wanda Hamidah saat keduanya berseteru soal sengketa lahan yang dirasa merugikan dirinya.

"Pak Japto terus terang merasa dirugikan dan sangat terganggu oleh reputasi beliau dengan statement-statement oleh postingan-postingan yang dilakukan oleh Wanda Hamidah," ungkapnya.

Sri Dharen menyebut sempat ada perdebatan terkait status tanah yang disengketakan dalam unggahan Wanda Hamidah itu.

"Postingan yang dilakukan oleh Wanda Hamidah, mereka bertanya tentang status legalitas yang kita miliki terhadap tanah tersebut. Saya hanya tanya 4 pertanyaan, SIP tersebut atas nama siapa? Lalu SIP itu mati tahun berapa? Siapa yang menghuni rumah tersebut? Dan kenapa Wanda Hamidah yang bersuara? Jawabannya tidak seperti yang saya expect karena yang memiliki disini yang memiliki orang lain, yang tinggal orang lain, yang bersuara orang lain lagi," jelasnya.

Sri Dharen mempertanyakan mengapa Wanda Hamidah menyinggung nama Japto Soerjosoemarno. Pasalnya, Sri Dharen menyebut Wanda Hamidah sebenarnya bermasalah dengan Pemda DKI.

"Tapi apa kaitannya mereka mem-blow up nama Pak Japto? Mereka kan punya masalah dengan DKI, yang mau mengosongkan kan DKI, kenapa nama Pak Japto yang harus di-blow up?" pungkasnya.