Ben Kasyafani Puas Bisa Habiskan Momen Terakhir Bersama Mendiang Ayah

Insertlive | Insertlive
Rabu, 30 Nov 2022 16:00 WIB
Ayah Ben Kasyafani meninggal dunia. Ben Kasyafani Puas Bisa Habiskan Momen Terakhir Bersama Mendiang Ayah / Foto: dok. Instagram Ben Kasyafani
Jakarta, Insertlive -

Ben Kasyafani mengungkapkan kesedihan usai sang ayah Ashar Budiman meninggal dunia pada Selasa (29/11).

Ben cerita bahwa sang ayah meninggal dunia karena mengidap penyakit gagal ginjal hingga kemudian mengalami stroke.

Mendiang ayah Ben pun dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir pada Rabu (30/11).

ADVERTISEMENT

Mantan suami Marshanda ini mengaku berada di samping sang ayah hingga saat mengembuskan napas terakhir.

"Iya, ada (di samping ayah), kita pas bapak pulang itu benar-benar lihat bapak sampai khusyuk banget, karena semua keluarga kumpul, yang dari luar negeri juga sampai video call, karena adikku dua orang itu di Melbourne (Australia), mereka mau pulang," ungkap Ben di kawasan Bintaro, Rabu (30/11).

"Dan kita itu lihat angka saturasi oksigen itu pelan-pelan menurun, jadi kita benar-benar ngobrol sama semua keluarga, jadi benar-benar menyaksikan sampai bapak mengembuskan napas terakhir," sambungnya.

Selain itu, Ben juga cerita soal momen terakhir saat menemani sang ayah sebelum berpulang.

Ben berujar bahwa sang ayah memang sudah tak bisa berkomunikasi dan hanya merespons dengan meneteskan air mata.


"Kalau komunikasi sih bapak sudah nggak bisa berkomunikasi sama sekali, tapi ada respons, keluar air mata beberapa kali, bahkan sampai terakhir," ujar Ben.

"Pas terakhir itu bapak terdiam, dan mengeluarkan air mata juga, jadi kayaknya dia bisa respons, bisa dengerin, tapi nggak bisa balas aja," lanjutnya.

Ben lantas cerita sempat menceritakan bagaimana komunikasi terakhir dengan sang mendiang ayah.

Ben pun merasa semakin dekat dengan mendiang ayahnya saat momen-momen terakhir di rumah sakit.

"Saya komunikasi terakhir, beberapa hari sebelum bapak serangan stroke, jadi kalau siang itu biasanya minta dipesankan makanan, kebetulan kadang saya ketiduran pas siang, 'Maaf, Pa, aku ketiduran', terus papa bilang 'Nggak apa-apa, Papa sudah pesan sendiri'," kata Ben.

"Jadi setahun terakhir ini saya kan jadi semakin dekat sama papa, ya karena nganterin berobat, kadang nginap di rumah sakit, jadi rumah sakit itu udah kayak rumah, kebetulan adik juga nggak di sini, jadi sama bapak dekat bangetlah," lanjutnya.

Ben merasa puas karena bisa membangun hubungan yang dekat dengan sang mendiang ayah hingga momen-momen terakhir.

"Tapi, aku sih merasanya puaslah sama bapak (menghabiskan waktu bersama), dekat sama dia, ngobrol," ujar Ben.

"Terus terakhir aku sempat minta maaf, tapi kata bapak, aku itu anak yang nurut, jadi anak yang menurut itu udah lebih dari semuanya," tutupnya.

(ikh/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER