Tak Malu Jadi Pengasuh Anak di Belanda, Nanda Gita: Sehari Dapat Rp2 Juta
Lama tak terdengar, Nanda Gita mantan aktris sinetron dan FTV membagikan kisah hidupnya setelah menetap di Belanda.
Nanda ternyata berprofesi sebagai pengasuh anak ketika pertama kali pindah ke negeri Kincir Angin.
Bahkan, Nanda saat itu sedang dalam program hamil ketika memutuskan menjadi pengasuh anak.
Semua kegiatan selama menjadi pengasuh anak di Belanda dibagikan Nanda melalui channel YouTube Inces Bolang miliknya.
Nanda lantas cerita bahwa pendapatan yang didapatkannya ketika menjadi pengasuh anak di Belanda terbilang lumayan tinggi.
Aktris kelahiran Bandung ini mengaku selalu bekerja selama 7 jam setiap hari.
Nanda pun mendapatkan penghasilan hingga mencapai Rp2 juta setiap hari.
"Aku kerja bisa sekitar tujuh jam per hari dan jadi sehari bisa dapat Rp2 juta," kata Nanda dikutip dari HaiBunda pada Rabu (2/11).
Namun, banyak netizen yang justru memberikan komentar tak sedap ketika Nanda berbagi pengalaman menjadi pengasuh anak di Belanda.
Nanda disebut terpaksa bekerja sebagai pengasuh anak di Belanda karena sang suami tidak memberikan nafkah yang cukup.
Padahal, Nanda merasa tidak malu sama sekali ketika membagikan kisahnya menjadi pengasuh anak.
Nanda mengaku menjalani pekerjaan sebagai pengasuh anak dengan hati yang tulus.
Bintang sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah ini juga menjelaskan bahwa pekerjaan sebagai pengasuh anak tidak begitu sulit.
"Aku terakhir jaga anak tetangga tiga orang. Kerjaannya cuma antar-jemput, makan, dan ajak main kalau cuacanya bagus," kata Nanda.
Selain itu, Nanda berujar banyak orang Indonesia yang merantau ke luar negeri tapi tidak jujur soal pekerjaan yang dilakukan.
Nanda pun menjelaskan untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus di Belanda, harus didukung dengan latar belakang pendidikan yang mumpuni.
"Banyak orang Indonesia yang nggak jujur apa pekerjaannya saat pindah kemari (Belanda). Tapi jika memang mau pekerjaan yang bagus ya harus bisa Bahasa Belanda. Level pendidikan juga nggak bisa disamain, jadi ya memang banyak faktor." tutup Nanda.
(ikh/syf)