Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Sebelum Meninggal, Mendiang Ayah Ungkap 3 Kekecewaan ke Angelina Sondakh

Insertlive | Insertlive
Senin, 31 Oct 2022 18:35 WIB
Sebelum Meninggal, Mendiang Ayah Sempat Ungkap 3 Kekecewaan ke Angelina Sondakh / Foto: instagram.com/profluckysondakh
Jakarta, Insertlive -

Angelina Sondakh merasakan duka yang mendalam usai sang ayah tercinta Lucky Sondakh meninggal dunia pada Minggu (30/10).

Angelina memang cukup lama tidak berjumpa dengan sang ayah karena harus mendekam di penjara selama 10 tahun.

Mantan istri Adjie Massaid ini selalu berdoa dan berharap bisa berjumpa dengan sang ayah saat keluar dari penjara.


Doa dan harapan Angelina terwujud saat dirinya bebas dan berkesempatan pulang kampung ke Manado, Sulawesi Utara.

Dalam kesempatan itu, Angelina bisa merayakan ulang tahun sang ayah yang ke-78.

Angelina juga sempat meminta maaf kepada sang ayah atas pilihan jalan politik hingga keputusan untuk mualaf.

Namun jauh sebelum berjumpa dengan Angelina, mendiang Lucky sempat menyampaikan beberapa kekecewaan terhadap pilihan sang putri.

Kekecewaan pertama yang diungkapkan Lucky adalah soal nasihat politiknya yang dulu tak digubris Angelina.

"Ada 3 kekecewaan, pertama kekecewaan karena nasihat-nasihat politik saya kepada dia, dia tidak gubris. Nasihat saya ke dia itu, 'Angie, be careful, masuk politik itu bukan hanya seperti domba di tengah serigala, tapi domba di tengah-tengah serigala berbulu domba'," ungkap Lucky Sondakh dilansir dari YouTube Keema Entertainment pada Senin (30/10).

Benar saja, nasihat yang disampaikan Lucky ternyata berujung pada kabar penangkapan Angelina terkait kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang.

Lucky mengaku sempat menerima banyak hujatan karena ulah Angelina yang terjerat kasus korupsi.

"Kemudian akhirnya dia menghadapi petaka karena kasus Wisma Atlet Hambalang. 'Benar, kan, Papa bilang? Benar apa salah?', (Jawab Angie) 'Iya, Pa'. 'Sebetulnya saya kecewa dengan kamu. Tapi saya nggak bisa untuk memarahi kamu. Kamu tetap adalah anak yang kami kasihi'," ungkap Lucky.

"Waktu dia terjerembab sebagai politisi karena kasus korupsi, saya dicemooh kawan-kawan saya, akademisi, rekan-rekan saya di Manado. 'Loh gimana sih katanya akademisi hebat. Katanya guru, katanya pendidik, katanya rektor, katanya dekan. Anda meluluskan orang lain. Orang lain banyak kamu didik, tapi kok anak kamu gagal'. Gagal kenapa? Karena dia tidak memelihara integritasnya," sambungnya.

Kekecewaan kedua yang diungkapkan Lucky perihal keimanan Angelina yang goyah.

Lucky mengaku sangat kecewa ketika Angie memutuskan untuk menjadi mualaf dan memeluk agama Islam.

"Kekecewaan kedua karena dia jadi mualaf. Maaf, ya. Tentu orang tua menginginkan anaknya. Jangan disalahkan saya, ya, bukan saya benci, ya, tapi pahamilah. Saya dongkol dong, dongkol karena kamu ini stabil, orang-orang minta nasihat ke saya, konsultasi ke saya untuk langkah-langkah politiknya, saya memberikan advice-advice moral dalam bidang politik. 'Kok kamu lebih dengar orang lain serigala berbulu domba? Papa kecewa'," ungkap Lucky.

"Waktu dia jadi mualaf saya dicemooh oleh saudara-saudara saya, karena Papa saya pendeta dan saya memimpin gereja 16 tahun dan menjadi tokoh petinggi. Jadi wajar dong kalau mereka marah ke saya," sambungnya.

Lucky pun mengungkapkan kekecewaan ketiga terkait sikap keluarga dan orang-orang terdekat yang ingin mengucilkan Angelina.

Lucky menilai sang putri hanya manusia biasa yang tak pernah jauh dari kesalahan dan dosa.

"Kekecewaan ketiga saat dia mendapat putusan kurang fair. Saya kira Angie, ya, dia bukan dewa. Terima saja itu sebagai politik. Tiga kekecewaan ini membuat saya berpikir apakah saya harus kucilkan Angie atau gimana?" kata Lucky.

Mendiang Lucky yang merupakan mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) periode 2004-2008 ini akhirnya berusaha merenungkan soal hubungan dengan Angelina.

Lucky merasa bahwa Angelina tetap putrinya yang pantas mendapatkan kata maaf dari seorang ayah.

"Saya berkontemplasi, perenungan yang dalam, saya datang ke saudara-saudara saya. Kita saja mengampuni musuh-musuh kita, kenapa kita tak mengampuni anak kita sendiri? Saya beritahu mereka tidak ada yang bisa memisahkan mereka dari kasih terhadap anak kita. Apa pun yang terjadi dengan dia, dia adalah anak saya yang saya cintai," tutup Lucky.

(ikh/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK