Tayangan Kekerasan Lumrah, Boy Hamzah Takut Kebiasaan KDRT Mendarah Daging
Boy Hamzah menyoroti kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang belakangan menjadi isu panas karena dilakukan Rizky Billar kepada Lesti Kejora.
Aktor kelahiran 22 Februari 1989 ini memiliki pandangan bahwa kasus KDRT kerap terjadi karena sering ditampilkan di media massa, salah satunya sinetron atau FTV.
Bahkan, Boy Hamzah pun merasa takut saat menerima peran antagonis karena akan terbawa ke kehidupan sehari-hari.
"Nah ini kita juga hati-hati karena saking banyaknya peran antagonis di TV, yang kasar sama perempuan, saya juga takut saya jadi kayak gitu juga," kata Boy Hamzah saat ditemui di Jakarta Utara, Rabu (5/10).
Pasalnya, Boy Hamzah kerap terbawa peran yang ia mainkan, salah satunya ia menjadi rajin beribadah usai memerankan tokoh ustaz.
"Saya gara-gara syuting jadi ustaz, salat 5 waktu tepat waktu, tahajud, setiap hari baca Quran jadi ada imbas baik," sambungnya.
Oleh sebab itu, Boy Hamzah meminta kepada pihak yang memproduksi tayangan, lembaga sensor, dan KPI agar bisa lebih meminimalisir adanya adegan kekerasan.
"Lebih menyortir tayangan-tayangan, bagaimana selain keren itu edukatif, jangan yang begitu walaupun ending-nya tobat, itu menjadi brain wash, menjadi suatu biasa, sehingga jadinya KDRT itu hal biasa," bebernya.
Boy Hamzah juga beranggapan bahwa orang yang melakukan KDRT adalah orang tercela karena tidak menghormati perempuan sama saja tidak hormat dengan wanita yang telah melahirkan dirinya.
"Siapa yang menghormati istinya, anak perempuannya, berarti dia menghormati ibunya, orang yang tidak menghormati ibunya dia tidak akan menghormati perempuan," pungkas Boy Hamzah.
(arm/arm)