Ratusan Mahasiswa Bandung Dikabarkan Idap AIDS, Pakar: Psikologisnya Kena

Sempat heboh di media sosial terkait kabar ratusan mahasiswa di Bandung mengidap HIV/AIDS. Sontak saja kabar 414 mahasiswa di Bandung yang terkena HIV/AIDS menggegerkan publik.
Ridwan Kamil, selaku Gubernur Jawa Barat buka suara terkait kabar tersebut. Melalui unggahan di Instagramnya, Ridwan Kamil menjelaskan bahwa data yang beredar di pemberitaan adalah keliru.
"KOREKSI BERITA: 414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun," ujar Ridwan Kamil.
Sementara itu, terkait psikologis para mahasiswa yang mengidap HIV/AIDS, psikolog Intan Erlita menyebut pastinya akan terguncang. Selain mereka terinfeksi penyakit mematikan, sanksi sosial pun tentu tak luput diterima oleh para mahasiswa yang mengidap HIV/AIDS.
"Tentu ini menjadi pukulan secara psikologis. Artinya gini, mereka terkena penyakit yang cukup menakutkan. Kemudian ini masih menjadi hal yang mengerikan di masyarakat, kemudian belum juga secara sosial juga mereka menerima sangsi sosial, karena bisa jadi mereka nanti dikatakan pergaulan bebas, gonta-ganti pasangan, kita kan nggak bisa menahan penilaian orang terhadap diri kita," jelas Intan Erlita.
Intan Erlita menganggap kasus ini sebagai bentuk pukulan bagi pemerintah setempat serta orang tua. Pasalnya, angka kasus pengidap HIV/AIDS yang mencapai ratusan itu tentu saja sangat memprihatinkan.
"Pendapat saya tentang temuan kasus HIV, ya, mahasiswa di Bandung mencapai rata-rata ratusan, tentu ini mengagetkan. Karena artinya banyak dibeberapa mahasiswa yang namanya pergaulan seks bebas mungkin cukup besar. Ini merupakan pukulan telak bagi pemerintah setempat dan juga bagi para organisasi dan komunitas di lingkungannya. Karena ini kecolongan besar, dan ini angka yang cukup besar banget dan ini cukup memperihatinkan," paparnya.
"Ini juga sekaligus teguran bagi orang tua yang memang anak-anaknya harus sekolah atau kuliah berbeda kota, artinya jangan sampai kita lepas kontrol terhadap anak-anak kita," lanjutnya.
Intan Erlita pun mengimbau agar orang tua berperan penting dalam pergaulan anak mereka. Pola asuh di rumah menjadi kunci utama untuk menyelamatkan anak-anak dari pergaulan bebas.
"Kuncinya itu adalah bagaimana pola asuh kita di rumah. Karena kalau anak mempunyai ikatan yang kuat dengan orang tua, kemudian nilai-nilai kehidupan dari rumahnya cukup kuat dibekali dari mereka kecil sampai mereka dewasa, seharusnya anak-anak mereka tidak termasuk dari 400an anak-anak yang terkena HIV/AIDS," pungkasnya.
(kpr/and)
Sosok Ridwan Kamil Mendadak Jadi Sorotan, Ada Apa?
Kamis, 27 Mar 2025 02:00 WIB
Segini Gaji AKBP Achiruddin, Polisi yang Dukung Anak Aniaya Mahasiswa
Kamis, 27 Apr 2023 12:00 WIB
Anak Ira Riswana Terseret Kasus Tabrakan, Ternyata Sang Ayah Seorang Polisi
Senin, 03 Apr 2023 15:40 WIB
Respons Denise Chariesta soal RD Dilarikan ke RS: Kok Nggak Ajak Gue?
Kamis, 17 Nov 2022 19:45 WIBTERKAIT