Audy Item Tegas Bantah Iko Uwais Lakukan Penganiayaan

Audy Item telah menyambangi Polres Metro Bekasi Kota untuk menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan pengeroyokan yang menyeret sang suami, Iko Uwais. Selama kurang lebih dua jam menjalani pemeriksaan, Audy Item dicecar 14 pertanyaan.

"Ya saya di sini diminta memberikan keterangan. Saya baru bisa hari ini, kemarin saya masih ada urusan," ucap Audy Item saat ditemui di Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (21/6).

Audy Item tak menceritakan secara detail soal pemeriksaan yang dijalaninya. Pasalnya, ia sudah memberikan banyak keterangan melalui salah satu unggahannya di Instagram.

"Semua ada di sana," ujar Audy Item.

Istri Iko Uwais itu dengan tegas membantah jika suaminya melakukan penganiayaan terhadap Rudi, seorang desainer interior.

"Saya ingin tegaskan bahwa tidak ada pengeroyokan atau pemukulan seperti yang dilaporkan. Suami saya murni membela diri karena melihat kakaknya terancam," tuturnya.

Pelantun Menangis Semalam itu hanya meminta doa agar permasalahan yang dihadapi Iko Uwais dapat segera selesai.

"Saya minta teman-teman untuk doain. Saya tahu suami saya, kalian juga tahu suami saya seperti apa, suami saya bukan orang jahat," tutur Audy.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Ivan Adhitira mengatakan bahwa penyidik masih membutuhkan waktu untuk mendalami keterangan yang diberikan oleh Audy Item.

"Nanti akan kami analisa dulu keterangan dari saksi. Kalau memang sudah disimpulkan, baru kami akan lakukan gelar perkara," ujar Kompol Ivan Adhitira.

Seperti diketahui, Iko Uwais telah dilaporkan desainer interior bernama Rudi atas dugaan pengeroyokan ke Polres Metro Bekasi Kota. Rudi mengaku Iko memukul dirinya lantaran tak terima saat ditagih melunasi pembayaran jasa desain interior miliknya.

Sementara, Iko Uwais membantah dugaan penganiayaan tersebut. Ia mengaku hanya membela diri usai yang Rudi menyerang Firmansyah terlebih dahulu.

Iko Uwais pun telah melaporkan balik Rudi ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik serta penganiayaan.