Memaknai Hari Lebaran, Abidzar: Ini Momen Kesedihan

Abidzar Al Ghifari merasa bersyukur dapat khatam Al-Qur'an pada bulan Ramadan kali ini. Ternyata, tradisi khatam Al-Qur'an selalu dijalankan oleh keluarga mendiang Ustaz Jefri Al Buchori.

"Ya, alhamdulillah kalau emang Ramadan gue pribadi di keluarga biasa selalu khatam Al-Qur'an, baca Quran. Ya alhamdulillah telah tersukseskan," ucap Abidzar saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (25/4).

Abidzar mengaku bahwa mendiang sang ayah selalu mengajarkan sejak kecil untuk membaca Al-Qur'an selama bulan ramadan hingga khatam. Bahkan kebiasaan yang diajarkan oleh mendiang Uje itu selalu dilakukan oleh anak-anaknya.

"Memang dari kecil sih, dari awal bisa baca Quran udah dibiasakan baca. Almarhum juga selalu membiasakan anak-anaknya untuk berbuat amal apalagi di Ramadan ini, kan," tuturnya.

Abidzar merasa membaca Al-Qur'an dapat memberikan ketenangan mendalam. Tak hanya itu, Al-Qur'an juga selalu dijadikan jalan untuk kembali ke jalan yang benar.

"Manfaatnya tentu bisa lebih tenang, lebih tenang untuk menghadapi ujian, hidup, karena bagi gue Al-Qur'an adalah jalan balik ke gue di saat gue lagi gila," ungkap Abidzar.

Putra sulung mendiang Ustaz Jefri Al Buchori dan Umi Pipik itu mengaku memaknai hari lebaran sebagai hari kesedihan. Abidzar merasa Idulfitri menjadi momen kesedihan lantaran harus berpisah dengan bulan Ramadan.

"Kalau gue sendiri memaknai hari raya adalah hari di mana kesedihan karena telah ditinggal oleh bulan suci Ramadan," ujarnya.

Tentunya sebagai umat Islam Abidzar tidak pernah tahu apakah dirinya akan kembali bertemu bulan Ramadan. Maka dari itu wajar saja ia memaknai lebaran sebagai hari kesedihan.

"Jadi, bagi gue itu bukan Hari Raya dan bukan hari kemenangan, tapi hari kesedihan dan kekalahan," pungkasnya.