2 Penguasa AS Beri Ucapan Ramadan, Ada yang Kutip Ayat Al-Quran

INSERTLIVE | Insertlive
Senin, 04 Apr 2022 17:30 WIB
Joe Biden dan Donald Trump (AP Photo) Foto: Joe Biden dan Donald Trump (AP Photo)
Jakarta, Insertlive -

Umat Islam tengah menjalani ibadah puasa Ramadan.

Bersamaan dengan itu, dua penguasa Amerika Serikat, Joe Biden dan Donald Trump ikut mengucapkan selamat menjalani ibadah Ramadan bagi umat Islam di negaranya yang.

Joe Biden dan istrinya diketahui mengucapkan selama Ramadan melalui unggahan Twitter pada Sabtu (2/4).

ADVERTISEMENT

"Jill dan aku menyampaikan harapan yang baik untuk seluruh komunitas Muslim di Amerika Serikat dan seluruh dunia yang mulai menjalani Ramadan. Kami mendoakan agar kalian mendapatkan bulan yang penuh berkah dan sejahtera. Ramadan Kareem!" cuitnya.

"Seperti yang diajarkan dalam Al Quran: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat atom (zarrah) nisaya akan melihat balasannya," sambungnya.


Cuitan Joe Biden langsung membuat riuh warganet dunia yang bersorak melihat cuitan Twitter sang Presiden Amerika.

Selain Joe Biden, mantan presiden Donald Trump juga pernah mengucapkan selamat Ramadan bagi seluruh umat Muslim pada tahun 2020 silam.

Kala itu, Donald Trump berdoa agar umat Muslim bisa menjalani Ramadan dengan nyaman.

"Selama beberapa bulan terakhir, semua orang telah melihat betapa pentingnya kekuatan doa selama masa sulit. Dalam rangka menyambut Ramadan, saya berdoa agar para umat Muslim menemukan kenyamanan dan ketenangan dalam imannya," kata Trump, diwartakan oleh Anadolu Agency pada Jumat, 24 April 2020.

"Melalui puasa, salat, membaca Al-Quran dan menaburkan amal-amal kebaikan sangatlah selaras dengan nilai universal seperti perdamaian, kebaikan dan cinta serta rasa hormat terhadap orang lain," sambungnya.

Trump juga mengatakan bahwa umat Muslim di AS kala itu tetap menjalani ibadah puasa Ramadan dengan menjaga protokol kesehatan akibat imbas pandemi COVID-19.

"Saya percaya pada iman setiap seseorang. Saya meyakini bahwa pemimpin umat Islam tidak akan menolak dengan aturan protokol kesehatan yang dianjurkan," pungkasnya.

Diketahui, Donald Trump di awal kemimpinannya dituduh sebagai seorang presiden Amerika Serikat yang antimuslim.

Salah satu tindakannya yang menuai kontroversi adalah melarang wisatawan dari beberapa negara mayoritas Muslim masuk ke Amerika Serikat.

(dis/dis)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER