Tak Ungkap Dalang Korupsi Hambalang, Angelina Sondakh Takutkan Hal Ini

Angelina Sondakh terjerat kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 di Jakabaring, Palembang.

Kasus ini membuat Angie mendekam di penjara sejak 27 April 2012 hingga kemudian bebas pada 3 Maret 2022.

Kebebasan Angie kembali memicu pertanyaan mengenai sosok dalang besar di balik kasus korupsi tersebut.

Namun, Angie tak pernah mau mengungkapkan sosok besar di balik kasus korupsi Hambalang hingga saat ini.

Angie mengaku takut untuk mengungkapkan hal itu karena memikirkan keselamatan anak dan juga ayahnya.

"Saya takut, saya masih berfikir Keanu harus selamat, Opa harus selamat, dan kalau saya dibilang penakut, saya terima," kata Angie dalam tayangan di YouTube, yang dikutip pada Minggu (3/4).

"Karena saya ingin lebih melihat Keanu tumbuh besar, normal, tanpa ketakutan juga di Keanu, saya single parent, kakakku meninggal, karena pada kenyataannya, saya menjalani ini sendirian. Dan aku kan, aku takut," sambungnya.

Meski begitu Angie merasakan kenyataan pahit bahwa sang anak belum sepenuhnya memberikan kepercayaan.

Apalagi Angie terpisah dengan sang anak dalam rentang waktu yang cukup lama.

"Keanu segalanya bagi saya, aku hanya butuh dia, it's okay, aku bilang sama Keanu walaupun, mungkin Keanu nggak percaya dan itu hal yang sangat menyakitkan bagiku, tapi saya berharap suatu hari nanti kebenaran akan terungkap," kata Angie.

"Aku sudah tidak punya dendam kepada siapapun juga, aku hanya ingin kebenaran itu hanya untuk anak saya. Aku hanya ingin anak saya percaya pada saya. Itu aja," tambahnya.

Angie memang secara tidak terang-terangan menjelaskan soal adanya sosok besar di balik kasus korupsi tersebut.

Namun, Angie menekankan bahwa tak ada korupsi yang bisa dilakukan sendiri.

"Saya tidak meng-judge, ataupun tidak mau mengatakan, yes there is. Saya nggak pernah bilang ini ada kekuasaan besar," ucap Angie.

"Ketakutan itu ada di dalam aku. Artinya, nggak ada yang bisa korupsi sendiri, saya ini siapa? Saya hanya orang yang datang dari Manado, masuk ke politik, logika, enggak akan masuk akal, tetapi pentingkah, rasanya sudah usang juga," tutupnya.