Orang Terkaya Indonesia, Dato Tahir Tak Terima Kaum Miskin Diinjak-injak

Dato Sri Prof. Dr. Tahir merupakan salah satu konglomerat Indonesia yang terkenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Meskipun kini hidup bergelimang harta, Dato Sri Tahir tak pernah melupakan masa lalunya yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Orang tua Dato Sri Tahir merupakan pengelola sejumlah becak, dia dan keluarga hidup dari uang setoran para tukang becak yang jumlahnya tak seberapa.

Situasi hidup yang sulit pada masa lalu membuat Dato Sri Tahir selalu menghargai orang susah yang berjuang dan berusaha.

Bahkan, Dato Sri Tahir tidak terima saat melihat ada orang miskin yang selalu diinjak-injak oleh orang kaya.

"Jadi akibatnya, satu saya tidak bisa terima dan tidak bisa melihat kejadian-kejadian di mana orang susah, ditekan sama orang kaya, ini saya nggak bisa terima, saya selalu merasa habitat saya adalah orang yang lemah," ujar Dato Sri Tahir. 

Hal ini lantaran Dato Sri Tahir memiliki inferiority complex yang membuatnya selalu merasa menjadi bagian dari kelompok orang kurang mampu.

"Ini pasti berkaitan dengan mudah waktu kecil, proses, karena kita pada dasarnya dari poor family (keluarga miskin), karena orang tua saya kan becak dan kita hidup dari setoran orang-orang tukang becak pada keluarga kita, pasti itu membuat kita ada inferiority complex yang mendalam," tambahnya.

Dato Sri Tahir memiliki badan amal Tahir Foundations untuk mencurahkan kepedulian dan perhatiannya pada kelompok kurang mampu lewat kegiatan-kegiatan sosial.

[Gambas:Youtube]