Damai dengan Korban Pelecehan, Gofar Hilman Cabut Laporan
Gofar Hilman kembali menjadi perbincangan publik usai wanita yang mengaku telah menjadi korban pelecehan buka suara. Wanita dengan akun Twitter Wuweenjojo itu meminta maaf lantaran dirinya telah memberikan tuduhan palsu terhadap Gofar Hilman.
Dalam sebuah video, wanita bernama asli Hafsyarina atau yang akrab disapa Syerin itu mengaku bahwa pada malam saat kejadian ia dalam pengaruh minuman alkohol.
Berikut isi pernyataan dari Syerin terkait tuduhannya kepada Gofar Hilman mengenai tudingan pelecehan seksual:
'Saya Hafsyarina Sufa Rebowo atau biasa dipanggil Syerin juga pemilik akun Twitter Quweenjojo. Pada hari ini tanggal 10 Februari 2022 saya mau klarifikasi tentang cerita yang saya buat tanggal 8 Juni 2021 yang menuduh Gofar Hilman sebagai pelaku pelecehan seksual. Saya mau klarifikasi bahwa hal tersebut tidak benar adanya.
Video klarifikasi ini dibuat tanpa paksaan dari pihak siapapun atau manapun. Melalui video ini saya juga ingin bercerita tentang hal yang terjadi 19 Agustus 2018.
Saya pergi sendiri dan di sana juga minum-minuman alkohol atau mabuk juga. Di sana saya bertemu Gofar Hilman dan berniat untuk mengambil video selfie dan disambut oleh Gofar dirangkul, hanya dirangkul.
Pada tanggal 8 Juni kenapa saya men-tweet hal seperti itu ...? Karena adanya pancingan atau triger dari cerita-cerita pelecehan seksual lainnya. Dan, ada delusi atau dorongan internal yang imajinatif dari diri saya untuk menceritakan hal tersebut ke publik.
Dan, melalui video ini juga saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Gofar Hilman, keluarga Gofar Hilman, juga seluruh pihak yang terdampak atas Tweet yang tidak bisa saya pertanggungjawabkan. Dan, saya nggak nyangka juga hal itu akan heboh dan viral.
Jadi sekali lagi saya mohon maaf dan ini pembelajaran berharga untuk saya ke depannya untuk bisa lebih bertanggung jawab lagi dan bijaksana lagi dalam bersosial media.
Saya sudah tekankan, tuduhan tersebut tidak benar adanya. Terima kasih.' penjelasan Syerin dalam video klarifikasinya.
Usai Syerin mengungkapkan klarifikasinya terkait tuduhan tersebut, ia dan pihak Gofar Hilman pun melakukan pertemuan untuk dimediasi oleh polisi.
Gofar Hilman pun mengaku bahwa tidak ada paksaan atas pertemuannya dengan Syerin itu.
"Pada saat mediasi baik gue dan yang bersangkutan memaparkan kronologi kejadian di depan pihak kepolisian. Alhamdulilah, proses mediasi berjalan dengan lancar dan tidak ada perdebatan antara kedua belah pihak," ungkap Gofar Hilman.
"Bahkan, sebelum gue memaparkan bukti apapun atau memberikan pembelaan, yang bersangkutan pun secara sadar dan tanpa paksaan langsung mengakui bahwa cuitan yang dia tuliskan di Twitter pada tanggal 8 juni 2021 Tidak Benar di depan gue dan pihak berwajib. Yang bersangkutan menjelaskan jika tindakannya pada saat itu bersifat delusional," sambungnya.
Terungkap pula bahwa Gofar Hilman juga pernah melaporkan Syerin pada $ Agustus 2021. Gofar melaporkan Syerin atas dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik. Terlapor dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 27 ayat 3 Juncto Pasal 45 ayat 3 dan/atau Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.
"Betul (soal adanya mediasi di Polda Metro Jaya)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/2).
Zulpan pun mengatakan bahwa atas pertemuan itu, telah ditemukan beberapa kesepakatan. Salah satunya Syerin akan emngunggah video permintaan maaf di media sosial.
"Terlapor meminta maaf kepada pelapor dan bersedia membuat Video permintaan maaf yang nantinya akan di posting pada sosial media. Pelapor memaafkan terlapor atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan sepakat untuk berdamai dengan terlapor," jelas Zulpan.
(kpr/kpr)