Dituding Beri Tekanan Pada Korban Pelecehan, Gofar Hilman Buka Suara

kpr | Insertlive
Sabtu, 12 Feb 2022 20:31 WIB
Gofar Hilman Dituding Beri Tekanan Pada Korban Pelecehan, Gofar Hilman Buka Suara / Foto: YouTube
Jakarta, Insertlive -

Gofar Hilman dituding telah mendesak wanita yang mengaku telah dilecehkan olehnya, Syerin untuk meminta maaf. Banyak netizen yang merasa jika Syerin mendapat tekanan dari dan desakan untuk melakukan permintaan maaf.

"Gue sekarang beneran khawatir. Gue berharap lu baik-baik aja dan tidak berada di bawah tekanan pas unggah ini," kata @fairyfoxlady di Twitter, Sabtu (12/2).

"Kalau Gofar nggak nuntut balik, ada kemungkinan ini klarifikasi di bawah tekanan," imbuh @thegreat_adi26.

ADVERTISEMENT

Gofar Hilman pun akhirnya buka suara terkait tudingan tersebut. Melalui unggahan di Instagramnya, pria bernama asli Hafsyarina Sufa Rebowo memberikan tanggapannya mengenai dirinya memberikan tekanan terhadap wanita yang mengaku mendapat pelecehan.

"Gue tidak memaksa yang bersangkutan untuk mengatakan hal yang bertentangan dengan fakta yang dia paparkan," ucap Gofar Hilman di Instagram.

Gofar Hilman dengan tegas mengatakan jika dirinya tidak memiliki kuasa untuk melakukan tekanan terhadap Syerin.

"Semua yang dinarasikan mengenai seberapa powerful gue itu justru hal-hal di luar kuasa gue," tegas Gofar Hilman.

Gofar Hilman menyebut kasusnya dengan Syerin selesai usai menemukan kebenaran.


"Iktikad gue sederhana, ketemu dan mencari titik terang," jelasnya.

"Tidak semua orang bisa menerima dan memahami. Tapi apa yang ada bukan paksaan dan rekayasa," sambung Gofar.

Gofar Hilman dan Syerin telah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan mereka melalui mediasi di kantor polisi. Proses mediasi keduanya terjadi pada Kamis (10/2) kemarin.

Syerin mengakui ucapannya yang menyebut Gofar Hilman melakukan pelecehan seksual adalah imajinasi. Maka dari itu ia melakukan video klarifikasi yang diunggah di Twitter.

(kpr/kpr)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER