Maura Alami Depresi, Nurul Arifin: Anak Saya Mungkin Korban Pandemi

INSERTLIVE | Insertlive
Rabu, 26 Jan 2022 19:10 WIB
Maura Magnalia Madyaratri dalam kenangan. Maura Alami Depresi, Nurul Arifin: Anak Saya Mungkin Korban Pandemi /Foto: dok. Instagram
Jakarta, Insertlive -

Kepergian Maura Magnalia pada Selasa (25/1) membuat keluarga Nurul Arifin berduka.

Putri sulung pasangan Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono itu meninggal dunia setelah ditemukan tak bernyawa di meja makan rumahnya oleh sang ART (Asisten Rumah Tangga).

"Kami merasa betul-betul kehilangan. Kami yakin yang Maura hadapi sekarang yang disiapkan Tuhan," kata Nurul mengawali pembicaraan pada awak media di rumah duka di Puri Cinere Depok, Selasa (25/1), dikutip dari tayangan YouTube yang beredar.

"Sebab penyakitnya henti jantung. Kami bawa ke rumah sakit jam 05.00 WIB pagi dan jam 05.37 WIB meninggal. Ada waktu 37 menit, tapi Tuhan memang berkehendak lain. Mungkin karena dia drop, dia tidak tidur ngurus wisudanya di Sydney. Di Australia juga masih ada aturan lockdown," tambah Mayong menjelaskan penyebab kepergian sang putri.

ADVERTISEMENT

Menurut Mayong, sang putri sering tidak tidur karena stres melamar kerja hingga akhirnya berakibat fatal.

Bahkan, Maura disebutkan pergi mengunjungi psikolog dan meminum obat depresi.

"Dia lamar kerja, stres, dan dia tidak tidur, jadi ada beberapa hal yang bisa terdeteksi. Mungkin Maura juga tidak menyangka berakibat fatal," kata Mayong.

"Maura, kan, remaja biasa mungkin (minum) antidepressant. Ya, konsultasi ke psikolog atau psikiater. Ya, itu, kan, yang mungkin biasa dilakukan anak muda," lanjutnya.

Selain stres karena tengah melamar kerja, Maura diduga frustrasi karena tak bisa bergaul secara langsung dengan teman-temannya.


"Kalau saya melihat pandemi ini membawa akibat bagi orang-orang seperti frustrasi nggak bisa bergaul bebas atau komunikasi secara langsung. Mau berinteraksi sulit. Hubungannya hanya melalui aplikasi zoom lama-lama, kan, bete. Anak saya mungkin korban dari ini semua. Depresi karena asosial," kata Nurul Arifin.

"Kalau temannya ke sini saya minta antigen dulu, mungkin dia terbebani karena hal itu. Dalam beberapa hari saya punya ketakutan-ketakutan. 'Gimana Maura?' karena saya harus dampingi terus, karena dia lagi labil dan rentan, padahal kerjaan saya jalan terus. Apa yang tadi malam terjadi ini mungkin yang terbaik yang bisa Maura dapatkan. Saya berharap dia bisa mendapatkan surganya," pungkas Nurul Arifin.

(dis/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER