Kondisi Kesehatan Putri Sempat Menurun, Denada Panik

Aisha Aurum, putri dari Denada ini harus menanggung beban sakit yang sangat luar biasa. Di usianya yang masih belia, putri cantik ini divonis terkena kanker.

Setelah menjalani perawatan di Singapura, kondisi kesehatan Aisha pun mulai membaik. Namun sayang, beberapa waktu lalu kesehatan putri Denada itu kembali turun sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Karena gini kali ya, kita selama ini sangat menjaga karena aisha dengan keadaannya, past medical histornynya. Dan semua deh maksimal kita jaga, tiba2 demam tinggi, buat mereka2 yang punya histori medis kayak aisha memang harus mendapatkan perhatian khusus. Ini santai, ga bisa gitu. Aku harus lapor ke dokternya dan ke klinik," beber Denada.

"kita kejadiannya di weekend, pertama diarahkan k emergency, check2 akhirnya diputuskan pulang dulu, siapa tau bisa dikasih obat membaik. Ternyata pada saat pulang demamnya tinggi," sambungnya.

Tentu saja Denada sangat khawatir dengan keadaan putrinya. Terlebih dengan riwayat penyakit yang diderita Aisha. Namun lantaran kondisi pandemi Covid-19 seperti saat in, Aisha harus melakukan tes swab untuk pertama kalinya sebelum lanjut melakukan pemeriksaan.

"Kecenderungannya naik makanya bsknya bawa lagi ke emergency. Dan karena covid naik, jadi pada saat di opname aja, itu ya tahapannya banyak, swab, aisha harus ngerasain swab pertama kalinya. Karena dia belum pernah juga. Namanya pcr juga mungkin ga sakit, merasa tidak nyaman," jelasnya.

Beruntung, kini kondisi kesehatan Aisha kembali membaik. Denada pun mengatakan bahwa Aisha mengalami infeksi lantaran virus yang mengakibatkan kesehatannya menurun.

"Most likely itu ya viral infection. Waktu opname semua dicari blood culture, xray, semua. Setelah mendapatkan obat, akhirnya memang setelah turun demamnya disimpulkannya kea rah situ," ungkapnya.

Denada menegaskan bahwa, meskipun putrinya mengidap kanker namun tak menghalangi Aisha untuk tetap berkarya dan melakukan hobinya.

"Aku juga kayak mulai melihat. Dia suka nulis, dia suka bikin cerpen bikin cerita, nulis jurnal gitu. Aku kasih buku buat dia nulis. Dia jadi nulis tentang dia. Aku pernah baca dia dulu demam, dibawa ke singapura. Mungkin karena dia blm tau terlalu banyak juga. Aku rasa mungkin its wise, leave it that way pada saat sekarang," terang Denada.

Denada tak menampik bahwa Aisha sempat merasa berbeda dengan anak-anak seusianya. Namun Denada selalu menghibur sang putri agar tak gundah memikirkan penyakit yang dideritanya.

"Adalah masa2 dia merasa dia berbeda dengna anak lain. Kok aku ga punya rambut ya? Aku harus menjalani ini, aku punya ini, mungkin dulu akhirnya aku ngumpul bersosialisasi dengan anak2 yang menjalani journey yang sama. Ga ada rambutnya juga kayak aku. Sehingga dia mulai merasa bahwa, gua ga sendiri gitu," pungkasnya.