Kisah Para Atlet Yunani Telanjang Saat Lomba Lari di Olimpiade

syf | Insertlive
Kamis, 29 Jul 2021 10:00 WIB
Dua pelari Indonesia Odekta Elvina Naibaho (ketiga kiri) dan Triyaningsih (kanan) berpacu dengan pelari lainnya pada Lomba Lari 10.000 Meter Putri SEA Games ke-30 di Stadion Atletik New Clark, Filipina, Minggu (8/12/2019). Odekta Elvina Naibaho berhasil mencapai finis urutan ketiga dengan catatan waktu 36 menit 42,28 detik sehingga meraih medali perunggu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama. Foto: Nyoman Budhiana/ama/Antara
Jakarta, Insertlive -

Olimpiade Tokyo 2020/2021 kini tengah berlangsung di Negara Sakura setelah sempat menghadapi banyak kendala akibat pandemi Covid-19 sehingga mengalami penundaan.

Tak pantang menyerah, Jepang tetap menggelar Olimpiade dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

Memasuki hari kelima, Indonesia telah mengumpulkan tiga medali dari Eko Yuli medali perak untuk nomor angkat besi kelas 61 kilogram, Windy medali perunggu untuk nomor angkat besi kelas putri 49 kilogram putri, dan Rahmat Erwin Abdullah medali perunggu untuk angkat besi putra 73 kilogram.

ADVERTISEMENT

Euforia Olimpiade Tokyo yang mencuri perhatian membuat banyak orang mencari tahu sejarah dari kompetisi olahraga dunia ini.

Sebuah sejarah tua pun terkuak dengan fakta yang cukup mengejutkan. Siapa sangka dahulu atlet Olimpiade berkompetisi dengan tubuh tidak tertutup oleh satu helai benang alias bugil.

Pada 720 SM seorang atlet Yunani, berdasarkan laporan BBC, bernama Orsippus dari Megara sedang berkompetisi dalam lomba lari 185 meter ketika cawat penutup organ kelaminnya terlepas.

Alih-alih berhenti untuk memasang kembali cawat, Orsippus terus berlari dalam keadaan telanjang. Dia berakhir menjadi juara pertama lomba lari Olimpiade. 

Orsippus pun resmi menyandang gelar atlet olimpiade.


Semenjak insiden cawat Orsippus terlepas, kompetisi atletik tanpa pakaian atau telanjang menjadi populer dan banyak digemari di Yunani.

Berlari bugil menjadi bentuk penghargaan tertinggi bagi Zeus sang raja para dewa dalam mitologi Yunani.

"Seluruh gagasan tentang heroisme dan kemenangan Orsippus, kemudian merayakannya karena dia telanjang," sebut Sarah Bond, seorang guru besar sejarah di University of Iowa.

Kini, meniru hal yang demikian tentu saja termasuk pelanggaran hukum dan dianggap tidak sopan secara umum.

Namun, Bond mengatakan berkompetisi olahraga dengan telanjang dahulu justru merepresentasikan tata cara kesopanan tertinggi di Yunani.

"Orang-orang Yunani telanjang menjadi cara untuk mengenalkan keyunaninan dan kesopanannya," pungkasnya.

(syf/syf)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER